POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL
Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan
Dosen Pengampu : Mu’minatus Fitriati Firdaus, S.Fil.I, M.Phil
DI SUSUN OLEH :
Jasmine Fauziahsari(23117341)
Muhamad Arysetyo(23117758)
Rizki Fariska Ismail(25117341)
KELAS 1KB06
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
BEKASI
2017/2018
Pengertian Politik |
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN POLITIK
Istilah Politik berasal dari
bahasa Yunani Polis yang artinya negara (city state) yang terdiri atas adanya
rakyat, wilayah, dan pemerintahan yang berdaulat. Adpun yang berpolitik disebut
Politicos. Menurut Aristoteles manusia adalah Zoon Politicon, yakni makhluk
politik.Dalam bahasa Indonesia, kata polotik atau Politics mengandung arti
suatu keadaan yang dikehendaki, disertai cara dan alat yang digunakan untuk
mencapainya.
Menurut
sebuah buku koleksi dari perpustakaan Universitas Indonesia ‘politik’: orang
politik adalah orang yang cerdik dan banyak akalnya. dalam perjalanan sejarah
Indonesia, banyak sekali sudah perkataan ‘politik’ ini mengalami perubahan
dalam arti serta paham yang orang melekatkan kepadanya. Pada zaman dahulu
sering kita mendengar orang berkata : ‘Si pulan orang politik, djangan kamu
dekat – dekat kepadanya’. Semua itu tidak mengherankan, pada waktu itu memang
tidak sedikit orang yang menjadi korban karena mereka campur gaul dengan orang
– orang politik.
Menurut Surbakti
dalam bukunya yang berjudul “Memahami Ilmu Politik” Jakarta tahun 1992, ada
beberapa konsep politik dasar yang bersumber dari para ahli, yaitu :
1.
Pada pandangan klasik (Aristoteles)
mengemukakan bahwa politik digunakan masyarakat untuk mencapai suatu kebaikan
bersama yang dianggap memilki nilai moral yang lebih tinggi daripada
kepentingan swasta. Kepentingan umum sering diartikan sebagai tujuan-tujuan
moral atau nilai-nilai ideal yang
bersifat abstrak seperti keadilan, kebenaran dan kebahagiaan. Pandangan
klasik dianggap kabur seiring banyaknya penafsiran tentang kepentingan umum itu
sendiri. kepentingan umum dapat diartikan pula sebagai general will, will of
all atau kepentingan mayoritas.
2.
Menurut Max Weber, politik adalah segala sesuatu
yang berkaitan dengan penyelenggaraan negara. Max Weber melihat negara dari
sudut pandang yuridis formal yang
statis. Negara dianggap memiliki hak memonopoli kekuasaan fisik yang utama.
Namun konsep ini hanya berlaku bagi negara modern yaitu negara yang sudah ada
differensiasi dan spesialisasi peranan, negara
yang memiliki batas wilayah yang pasti dan penduduknya tidak nomaden.
3.
Robson
mengemukakan politik adalah kegiatan mencari dan mempertahankan kekuasaan
ataupun menentang pelaksanaan kekuasaan. Kekuasaan sendiri adalah kemampuan
seseorang untuk mempengaruhi orang lain, baik pikiran maupun perbuatan agar orang tersebut berfikir dan
bertindak sesuai dengan orang yang mempengaruhi. Kelemahan dari konsep ini
adalah tidak dapat dibedakannya konsep
beraspek politik dan yang non politik dan juga kekuasaan hanya salah
satu konsep dalam ilmu politik, masih ada konsep ideologi, legitimasi dan
konflik.
4.
David
Easton berpendapat bahwa politik adalah alokasi nilai-nilai secara otoritatif
berdasarkan kewenangan dan mengikat suatu masyarakat. Sedangkan menurut Harold
Lasswell, politik merupakan who gets, what gets,when gets dan how gets nilai.
Dapat diketahui bahwa politik sebagai perumusan dan pelaksanaan kebijakan umum.
Kelemahan dari konsep ini adalah ditempatkannya pemerintah sebagai sarana dan
wasit terhadap persaingan diantara pelbagai kekuatan politik untuk mendapatkan
nilai-nilai terbanyak dari kebijakan umum tanpa memperhatikan kepentingan
pemerintah itu sendiri.
5.
Pandangan
konflik mendeskripsikan bahwa politik merupakan kegiatan untuk memengaruhi
perumusan dan kebijaksanaan umum dalam rangka usaha untuk memengaruhi,
mendapatkan dan mempertahankan nilai. Oleh karena itu sering terjadi perdebatan dan pertentangan antara pihak yang
memperjuangkan dan pihak yang mempertahankan nilai. Kelemahan konsep ini adalah
tidak semua konflik berdimensi politik.
B.
PENGERTIAN
STRATEGI
Strategi adalah
pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan,
perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu.
Secara Etimologi kata
"strategi" adalah turunan dari kata dalam bahasa Yunani, stratēgos.
Adapun stratēgos dapat diterjemahkan sebagai 'komandan militer' pada zaman
demokrasi Athena.
Menurut Jauch dan
Glueck dalam buku Jatmiko (2003:5), mendefenisikan strategi adalah rencana yang
disatukan, menyeluruh dan terpadu yang mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan
lingkungan yang dirancang untuk
memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh
perusahaan.
Strategi politik merupakan
strategi yang digunakan untuk merealisasikan cita-cita politik. Menurut Clausewit dalam Schroder
dalam Nursal (2004:55) berpendapat bahwa
pengertian strategi adalah pengetahuan tentang
penggunaan pertempuran untuk memenangkan peperangan. Dalam abad modern ini, penggunaan istilah strategi
tidak lagi terbatas pada konsep atau
seni seorang panglima dalam peperangan, tetapi sudah digunakan secara luas hampir dalam semua
bidang ilmu. Dalam pengertian umum,
strategi adalah cara untuk mendapat kemenangan
atau pencapaian tujuan.
C.
PENGERTIAN
POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL
Politik Nasional
adalah asas, haluan, usaha serta kebijaksanaan negara tentang pembinaan
(perencanaan, pengembangan, pemeliharaan dan pengendalian) serta penggunaan
secara kekuatan nasional untuk mencapai tujuan nasional. Dalam melaksanakan
politik nasional maka disusunlah strategi nasional. Misalnya strategi jangka
pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Strategi Nasional adalah cara
melaksanakan politik nasional dalam mencapai sasaran-sasaran dan tujuan yang
ditetapkan oleh politik nasional.
Politik nasional meliputi antara
lain:
·
Politik
dalam Negeri: diarahkan kepada mengangkat, meninggikan dan memelihara harkat,
derajat, dan potensi rakyat Indonesia.
·
Politik
Ekonomi: bersifat swasembada/swadaya dengan tidak mengisolasi diri, tetapi
diarahkan kepada peninggian taraf hidup dan daya kreasi rakyat Indonesia
sebesar-besarnya.
·
Politik
Luar Negeri: bersifat bebas dan aktif, anti imperialism dalam segala bentuk dan
manifestasinya.
·
Politik
Hankam: bersifat defensive aktiv dan diarahkan kepada pengamanan serta
perlindungan bangsa dan Negara serta nasional dan penanggulangan segala macam
tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan.
D.
DASAR
PENYUSUNAN POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL
Dasar penyusunan
Polstranas adalah bersumber kepada: geopolitik Indonesia, geostrategi
indonesia, wawasan nusantara, dan ketahanan nasional.
a.
Geopolitik
Indonesia
Geopolitik memberi
arah kepada suatu pola tertentu bagi tujuan negara Republik Indonesia dan
aspirasi serta motivasi bangsa Indonesia. Geopolitik harus dijiwai falsafah
Pancasila, karena pandangan hidup bangsa Indonesia tersebut akan mengarahkan
geopolitik Indonesia tersebut akan kepada pencapaian kepentingan-kepentingan
nasional.
b.
Geostrategi Indonesia
Di Indonesia,
Geostrategi diartikan sebagai sebuah metode untuk mewujudkan cita-cita bangsa
Indonesia sesuai dengan pembukaan UUD 1945. Geostrategi di Indonesia memberikan
arah tentang strategi pembangunan guna mewujudkan masa depan yang lebih baik
dan lebih aman. Geostrategi diperlukan untuk mewujudkan dan mempertahankan
integrasi dalam masyarakat majemuk dan heterogen berdasarkan Pembukaan dan UUD
1945.
Konsep geostrategi
Indonesia pertama kali dilontarkan oleh Bung Karno pada tanggal 10 Juni 1948 di
Kotaraja. Namun sayangnya gagasan ini kurang dikembangkan oleh para pejabat
bawahan. Dan akhirnya, setelah pengakuan kemerdekaan 1950 garis pembangunan
politik berupa “ Nation and character and building “ yang merupakan wujud tidak
langsung dari geostrategi Indonesia yakni sebagai pembangunan jiwa bangsa.
Tahapan geostrategi
Pada awalnya, geostrategi Indonesia digagas oleh Sekolah Staf dan Komando
Angkatan Darat (SESKOAD) Bandung tahun 1962. Konsep geostrategi Indonesia yang
terumus adalah pentingnya pengkajian terhadap perkembangan lingkungan strategi
di kawasan Indonesia yang ditandai dengan meluasnya pengaruh komunis.
Pada tahun 1965-an
Lembaga Ketahanan Nasional mengembangkan konsep geostrategi Indonesia yang
lebih maju dengan rumusan sebagai berikut : bahwa geostrategi Indonesia harus
berupa sebuah konsep strategi untuk mengembangkan keuletan dan daya tahan, juga
pengembangan kekuatan nasional untuk menghadapi dan menangkal ancaman,
tantangan, hambatan dan gangguan baik bersifat internal maupun eksternal
Sejak tahun 1972
Lembaga Ketahanan Nasional terus melakukan pengkajian tentang geostrategi
Indonesia yang lebih sesuai dengan konstitusi Indonesia. Pada era itu konsepsi
geostrategi Indonesia dibatasi sebagai metode untuk mengembangkan potensi
ketahanan nasional dalam menciptakan kesejahteraan menjaga indentitas
kelangsungan serta integritas nasional.
c.
Wawasan
Nusantara
Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap
bangsa Indonesia mengenai diri dan bentuk geografinya berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945. Menurut Federick dalam bukunya " ’Wawasan nusantara’ vs UNCLOS"
dalam pelaksanannya, wawasan nusantara mengutamakan kesatuan wilayah dan
menghargai kebhinekaan untuk mencapai tujuan nasional. di seluruh dunia Tujuan wawasan
nusantara terdiri dari dua, yaitu :
1.
Tujuan
nasional, dapat dilihat dalam Pembukaan UUD 1945, dijelaskan bahwa tujuan
kemerdekaan Indonesia adalah "untuk melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk mewujudkan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial".
2.
Tujuan
ke dalam adalah mewujudkan kesatuan segenap aspek kehidupan baik alamiah maupun
sosial, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan bangsa Indonesia adalah menjunjung
tinggi kepentingan nasional, serta kepentingan kawasan untuk menyelenggarakan
dan membina kesejahteraan, kedamaian dan budi luhur serta martabat manusia.
d.
Ketahanan Nasional
Ketahanan
nasional suatu negara adalah syarat mutlak untuk dapat survive dalam menghadapi
segala tantangan, ancaman, dan hambatan-hambatan yang datangnya baik dari dalam
maupun dari luar. Hanya dengan ketahanan nasional suatu bangsa atau suatu
negara akan mampu menghadapi bahaya-bahaya tersebut
KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa Politik dan strategi nasional Indonesia akan berhasil dengan baik dan memiliki manfaat yang seluas-luasnya bagi peningkatan kesejahteraan dan kebahagiaan seluruh rakyat, jikalau para warga negara terutama para penyelenggara negara memiliki moralitas, semangat, serta sikap mental yang mencerminkan kebaikan yang mana nantinya menjadi panutan bagi warganya. Dengan demikian ketahanan nasional Indonesia akan terwujud dan akan menumbuhkan kesadaran rakyat untuk bela negara, serta kesadaran nasionalisme yang tinggi namun bermoral Ketuhanan Yang Maha Esa serta Kemanusiaan yang adil dan beradab.
REFERENSI
surbakti, R. Memahami Ilmu Politik. Jakarta 1992.
Penerbit : PT Grasindo
Jatmiko, RD.2003. Manajemen stratejik / oleh RD.
Jatmiko. Malang : UMM Press
Peter Schröder, Strategi Politik, Jakarta:
Frederich-Naumann-Stiftung fuer die Freiheit, 2003.
Kansil, C.S.T., Christine., dkk. 2005. Pendidikan
Kewarganegaraan & Perguruan Tinggi. Jakarta : PT. Pradnya Paramitha. Hlm.
143.
Tim Nasional Dosen Pendidikan Kewarganegaraan. 2011.
Pendidikan Kewarganegaraan Paradigma Terbaru Untuk Mahasiswa. Bandung: Alfabet.
Situmorang, Frederick (29 January 2013).
"‘Wawasan nusantara’ vs UNCLOS". Jakarta Post (Jakarta). Diakses
tanggal 30 September 2015.
Hidayat, I. Mardiyono, Hidayat I.(1983). Geopolitik,
Teori dan Strategi Politik dalam Hubungannya dengan Manusia, Ruang dan Sumber
Daya Alam. Surabaya:Usaha Nasional.
Kansil, C.S.T., Christine., dkk. 2005. Pendidikan
Kewarganegaraan & Perguruan Tinggi. Jakarta : PT. Pradnya Paramitha.
http://id.wikipedia.org/wiki/Politik
http://id.wikipedia.org/wiki/Strategi
academia.edu/12602519/Pengertian_Politik_Dan_Strategi_Nasional
dikyaprianto0.blogspot.com/2014/11/polstranas-politik-dan-strategi.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Wawasan_Nusantara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar