Minggu, 29 Desember 2019

MANAJEMEN PROYEK DAN RESIKO | PERTEMUAN KE 7,8,9,10


PERTEMUAN KE-7
Project Cost Management
(Manajemen
Biaya)
Project Cost Manajement atau biasa disebut dengan manajemen biaya adalah sebuah metode yang menggunakan teknologi untuk mengukur biaya dan produktivitas melalui siklus hidup penuh proyek tingkat perusahaan. Project Cost Manajemen meliputi beberapa fungsi khusus manajemen proyek yang mencakup kontrol pekerjaan memperkirakan, pengumpulan data lapangan, penjadwalan, akuntansi dan desain.
1.      Pentingnya Project Cost Manajemen
Informasi manajemen biaya merupakan informasi yang dibutuhkan untuk mengelola secara efektif perusahaan atau organisasi non laba. Informasi keuangan saja dapat mengakibatkan misleading karena infomasi tersebut cenderung berfokus pada jangka pendek.
2.      Pengertian Cost Dan Project Cost Manajemen
Cost atau Biaya adalah semua sumber daya yang harus dikorbankan untuk mencapai tujuan spesifik atau untuk mendapat sesuatu sebagai gantinya. Biaya pada umumnya diukur dalam satuan keuangan seperti dollar, rupiah, dsb.
3.      Proses project cost management
Terdapat 3 proses dalam biaya manajemen proyek yaitu:
·     Cost estimating
Cost estimating melibatkan pengembangan suatu perkiraan atau estimasi biaya dari resource yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu proyek. Project manager harus menentukan estimasi biaya dengan teliti jika ingin menylesaikan proyek dengan batasan biaya yang ada. Salah satu hasil penting dari project cost management adalah suatu cost estimate. Secara normal project manajer mempersiapkan beberapa tipe dari cost estimate untuk banyak proyek. Ada tiga tipe cost estimating, yaitu : Rough order magnitude (ROM) estimate, Budgetary estimate, dan Definitive estimate. Cost management plan adalah suatu dokumen yang menggambarkan bagaimana organisasi akan mengatur perbedaan biaya dalam proyek.
·     Cost budgeting
Cost budgeting melibatkan pengalokasian estimasi biaya untuk pekerjaan perorangan dalam setiap waktu. Pekerjaan tersebut didasari pada WBS proyek yang dikerjakan. Tujuan utama dari cost budgeting adalah untuk menghasilkan suatu cost baseline untuk memastikan performa proyek dan kebutuhan proyek. Suatu cost baseline adlah suatu tahapan waktu dari budget yang digunakan oleh project manager untuk memastikan dan memantau penggunaan biaya. Cost budgeting juga menyediakan informasi untuk pembiayaan kebutuhan.
·     Cost control
Project cost control termasuk memantau penggunaan biaya, dan memastikan hanya perubahan proyek yang sesuai yang dimasukkan dalam suatu cost baseline yang telah ditinjau kembali dan menginformasikan stakeholder mengenai perubahan proyek yang disahkan yang akan mempengaruhi biaya. Cost baseline, performace report, perubahan yang diinginkan, dan pembiayaan kebutuhan proyek merupakan input untuk proses cost control.

Cost Estimation Tools & Techniques
·     Analogous Estimates ( Top Down Estimates)
Mengestimasi biaya proyek berdasarkan biaya aktual dari proyek sebelumnya yang dianggap “mirip” dengan proyek yang akan dikerjakan
·     Bottom Up Estimates
Estimasi berdasarkan setiap paket kerja terkecil dan menjumlahkan seluruhnya hingga diperoleh biaya total dari sebuah proyek
·     Parametric Modeling
Estimasi biaya proyek dilakukan dengan memanfaatkan karakteristik proyek sebagai parameter dalam model matematika.

4.   Prinsip dasar dari Cost Management
Ada empat prinsip untuk menyelaraskan manajemen biaya dan pertumbuhan baris paling atas:
Prinsip pertama
- Gunakan target penjualan yang ambisius dan pertumbuhan laba untuk memotivasi kebutuhan, dan komitmen untuk, pertumbuhan berorientasi manajemen biaya.
Kebanyakan perusahaan tidak melihat manajemen biaya sebagai terkait dengan strategi perusahaan, atau sebagai platform untuk pertumbuhan. Misalnya sebuah perusahaan dengan pertumbuhan pendapatan yang solid sejarah tetapi dengan hanya sederhana pertumbuhan penjualan membutuhkan perubahan dalam kinerja, ini dapat dicapai dengan menetapkan menantang atas-dan bawah-line target sehingga perusahaan perlu biaya memotong dan meningkatkan penjualan untuk mencapai penghasilan yang diinginkan pertumbuhan. Jika pesaing mereka memiliki basis biaya yang lebih efisien mereka akan mencapai tingkat yang sama dari profitabilitas, tetapi juga akan dapat berinvestasi lebih banyak dalam pemasaran dan inovasi. Akhirnya konsisten di bawah investasi dalam pertumbuhan dibandingkan dengan pesaing dan mempertahankan daripada menurunkan biaya operasi akan mengakibatkan batas atas garis pertumbuhan dan erosi dari posisi bisnis dari waktu ke waktu.

Prinsip Dua
Penjahit pengurangan biaya target ke posisi biaya yang ada dan strategi bisnis masing-masing.
Hal ini memerlukan target pertumbuhan untuk manajer di seluruh perusahaan untuk mencerminkan karakteristik bisnis yang, ini akan mempengaruhi berapa persen dari pendapatan yang meningkat akan datang dari pemotongan biaya dan apa yang dari atas-garis pertumbuhan di bisnis yang berbeda.
Selain target pertumbuhan pendapatan yang ditetapkan oleh manager senior yang tiga faktor lain harus diperhitungkan ketika menetapkan target pengurangan biaya untuk bisnis apapun, mereka harus seimbang, dan tidak harus didahulukan:
- Bagaimana tingkat biaya dibandingkan dengan orang-orang dari bisnis lain di perusahaan
- Bagaimana tingkat biaya dibandingkan dengan orang-orang untuk pesaing
- Bagaimana tingkat biaya akan diperlukan untuk mendukung tingkat pertumbuhan diproyeksikan dan memastikan bahwa bisnis tersebut tidak 'keluar-investasi' pada pertumbuhan dengan pesaing

Prinsip Tiga
Membedakan antara 'baik' dan 'buruk' biaya. Bagian yang paling penting dari pendekatan manajemen yang berorientasi pertumbuhan biaya dimulai setelah penghasilan dan biaya-pengurangan target telah ditetapkan. Tantangannya adalah untuk mengurangi biaya tetapi tidak kehilangan kemampuan kritis yang menjaga daya saing. Misalnya dengan menilai seluruh biaya penjualan, umum dan daerah administrasi dari inisiatif bisnis pemotongan biaya dapat membawa biaya bisnis sejalan dengan para pesaing, dan menciptakan dana untuk re-investasi dalam pertumbuhan.

Prinsip keempat
Membuat kondisi yang tepat untuk manajemen biaya yang berkelanjutan.
Membuat perubahan proses manajemen, organisasi dan kemampuan sering merupakan prasyarat untuk manajemen biaya terus menerus. Hal ini dapat dicapai dengan memperbaiki cara pelaporan keuangan dilakukan pada daerah biaya bisnis yang spesifik masing-masing, dan memastikan bahwa pemotongan biaya di satu area tidak akan menaikkan biaya di negara lain. Juga dengan berbagi dan mengkoordinasikan praktek bisnis terbaik dari masing-masing dalam perusahaan seluruh kelompok akan mendapatkan keuntungan dari setiap pengalaman orang lain.
5.   Rencana sumber daya
Perencanaan sumber daya manusia adalah proses analisis dan identifikasi yang dilakukan organisasi terhadap kebutuhan akan sumber daya manusia, sehingga organisasi tersebut dapat menentukan langkah yang harus diambil guna mencapai tujuannya. Selain itu, pentingnya diadakan perencanaan sumber daya manusia ialah organisasi akan memiliki gambaran yang jelas akan masa depan, serta mampu mengantisipasi kekurangan kualitas tenaga kerja yang diperlukan.
Syarat perencanaan sumber daya
Terdapat beberapa syarat untuk membuat sebuah perencanaan SDM yang baik, yakni:
a.    Harus mengetahui secara jelas masalah yang direncanakannya.
b.   Harus mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang SDM dalam organisasi tersebut secara lengkap.
c.    Mempunyai pengalaman luas tentang analisis pekerjaan (job analysis), kondisi organisasi, dan persediaan SDM.
d.   Harus mampu membaca situasi SDM saat ini dan masa mendatang.
e.    Mampu memperkirakan peningkatan SDM dan teknologi masa depan.
f.    Mengetahui secara luas peraturan dan kebijaksanaan pemerintah, khususnya yang menyangkut tenaga kerja.

Langkah-langkah perencanaan sumber daya
Untuk sebuah perecanaan SDM yang baik, diperlukan tahapan-tahapan atau langkah dasar yang harus ditempuh:
a.    Mampu menetapkan secara jelas kualitas dan kuantitas SDM.
b.   Mengumpulkan data dan informasi yang lengkap mengenai SDM.
c.    Mengelompokkan data dan informasi tersebut, kemudian menganalisisnya.
d.   Menetapkan beberapa alternatif yang kira-kira sanggup ditempuh.
e.    Memilih alternatif terbaik dari berbagai alternatif yang ada.
f.    Menginformasikan rencana terpilih kepada para karyawan agar direalisasikan.

6.   Estimasi Biaya, Jenis-jenisnya dan Alat serta Tekniknya
Mengembangkan perkiraan atau estimasi biaya sumber daya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah proyek. Dalam sebuah estimasi biaya terdapat identifikasi dan pertimbangan dalam memperkirakan beberapa alternatif biaya untuk memulai dan menyelesaikan proyek. Jumlah biaya yang akan dikeluarkan dan risiko harus dapat dipertimbangkan, misalnya seperti membuat keputusan untuk membeli suatu barang atau hanya menyewanya saja untuk keperluan proyek, berbagi sumber daya dalam rangka mengoptimalkan biaya dalam proyek. Biaya yang disusun akan memperhitungkan keseluruhan sumber daya yang dibutuhkan dalam sebuah proyek, termasuk tenaga kerja, material, peralatan, jasa, dan fasilitas dan beberapa kategori spesial seperti faktor inflasi atau biaya contingency. Estimasi biaya merupakan penilaian kuantitatif yang mendekati untuk kebutuhan sumber daya dalam proyek. Alat dan teknik dasar untuk perkiraan biaya: Analog atau perkiraan top-down: menggunakan biaya yang sebenarnya dari sebuah proyek, sebelumnya sama sebagai dasar untuk memperkirakan biaya proyek ini.

7.   CONSTRUCTIVE COST MODEL ( COCOMO )
COCOMO merupakan singkatan dari Constructive Cost Model yaitu algortima model estimasi biaya perangkat lunak yang dikembangkan dan diterbitkan oleh Barry Boehm. Cocomo merupakan sebuah model model untuk memperkirakan usaha, biaya dan jadwal untuk proyek-proyek perangkat lunak.
COCOMO merupakan model terbuka sehingga semua detail dapat dipublikasi, termasuk :
·     Dasar persamaan perkiraan biaya
·     Setiap asumsi yang dibuat dalam model
·     Setiap definisi
·     Biaya yang disertakan dalam perkiraan dinyatakan secara eksplisit

a.    Model COCOMO Dasar 
Model COCOMO dapat diaplikasikan dalam tiga tingkatan kelas meliputi :
·     Proyek organik (organic mode) Adalah proyek dengan ukuran relatif kecil, dengan anggota tim yang sudah berpengalaman, dan mampu bekerja pada permintaan yang relatif fleksibel.
·     Proyek sedang (semi-detached mode) Merupakan proyek yang memiliki ukuran dan tingkat kerumitan yang sedang, dan tiap anggota tim memiliki tingkat keahlian yang berbeda.
·     Proyek terintegrasi (embedded mode) Proyek yang dibangun dengan spesifikasi dan operasi yang ketat. 


b.   Model COCOMO Lanjut (Intermediate COCOMO) 
Pengembangan model COCOMO adalah dengan menambahkan atribut yang dapat menentukan jumlah biaya dan tenaga dalam pengembangan perangkat lunak, yang dijabarkan dalam kategori dan subkatagori sebagai berikut:
1. Atribut produk (product attributes)
Reliabilitas perangkat lunak yang diperlukan (RELY)
Ukuran basis data aplikasi (DATA)
Kompleksitas produk (CPLX)
2. Atribut perangkat keras (computer attributes)
Waktu eksekusi program ketika dijalankan (TIME)
Memori yang dipakai (STOR)
Kecepatan mesin virtual (VIRT)
Waktu yang diperlukan untuk mengeksekusi perintah (TURN)

3. Atribut sumber daya manusia (personnel attributes)
- Kemampuan analisis (ACAP)
Kemampuan ahli perangkat lunak (PCAP)
Pengalaman membuat aplikasi (AEXP)
Pengalaman penggunaan mesin virtual (VEXP)
Pengalaman dalam menggunakan bahasa pemrograman (LEXP)

4. Atribut proyek (project attributes)
Penggunaan sistem pemrograman modern(MODP)
Penggunaan perangkat lunak (TOOL)
Jadwal pengembangan yang diperlukan (SCED) 


c.    COCOMO Detil (Detailed COCOMO)
Detil COCOMO menggabungkan semua karakteristik versi intermediate dengan penilaian dampak cost driver di setiap langkah (analisis, desain, dll) dari proses rekayasa perangkat lunak 1. model rinci kegunaan yang berbeda upaya pengali untuk setiap driver biaya atribut tersebut Sensitif pengganda Tahap upaya masing-masing untuk menentukan jumlah usaha yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap tahap.
Pada COCOMO detail, upaya dihitung sebagai fungsi dari ukuran program dan satu set driver biaya yang diberikan sesuai dengan tiap tahap siklus hidup rekayasa perangkat lunak. Fase yang digunakan dalam COCOMO detail, perencanaan kebutuhan dan perancangan perangkat lunak, perancangan detil, kode dan menguji unit, dan pengujian integrasi.

8.   Jenis Masalah Dengan Estimasi Biaya IT
Membuat estimasi untuk proyek perangkat lunak yang besar merupakan pekerjaan yang cukup besar, mengingat bahwa estimasi biaya dilakukan pada berbagai level proyekBanyak orang melakukan estimasi dengan sedikit pengalaman akan pekerjaan yang berkaitan. Solusinya adalah cobalah untuk melakukan berbagai pelatihan dan mentoringSetiap orang memiliki bias masing-masing akan estimasi. Solusinya berikan pertanyaan-pertanyaan kritis yang meyakinkan bahwa estimasi tidak bias. Manajemen menginginkan sejumlah tawaran,bukan estimasi sebenarnya. Manajer Proyek harus bisa bernegosiasi dengan sponsor proyek agar dapat membuat estimasi biaya yang realistis.

9.   Tahapan Biaya Manajemen Proyek
Terdapat 3 tahapan dalam biaya manajemen proyek yaitu:
·     Cost estimating
Cost estimating melibatkan pengembangan suatu perkiraan atau estimasi biaya dari resource yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu proyek. Project manager harus menentukan estimasi biaya dengan teliti jika ingin menylesaikan proyek dengan batasan biaya yang ada. Salah satu hasil penting dari project cost management adalah suatu cost estimate. Secara normal project manajer mempersiapkan beberapa tipe dari cost estimate untuk banyak proyek. Ada tiga tipe cost estimating, yaitu : Rough order magnitude (ROM) estimate, Budgetary estimate, dan Definitive estimate. Cost management plan adalah suatu dokumen yang menggambarkan bagaimana organisasi akan mengatur perbedaan biaya dalam proyek.

·     Cost budgeting
Cost budgeting melibatkan pengalokasian estimasi biaya untuk pekerjaan perorangan dalam setiap waktu. Pekerjaan tersebut didasari pada WBS proyek yang dikerjakan. Tujuan utama dari cost budgeting adalah untuk menghasilkan suatu cost baseline untuk memastikan performa proyek dan kebutuhan proyek. Suatu cost baseline adlah suatu tahapan waktu dari budget yang digunakan oleh project manager untuk memastikan dan memantau penggunaan biaya. Cost budgeting juga menyediakan informasi untuk pembiayaan kebutuhan.

·     Cost control
Project cost control termasuk memantau penggunaan biaya, dan memastikan hanya perubahan proyek yang sesuai yang dimasukkan dalam suatu cost baseline yang telah ditinjau kembali dan menginformasikan stakeholder mengenai perubahan proyek yang disahkan yang akan mempengaruhi biaya. Cost baseline, performace report, perubahan yang diinginkan, dan pembiayaan kebutuhan proyek merupakan input untuk proses cost control.

10.   Project Portfolio Management
Manajemen portofolio proyek adalah fenomena yang kompleks dalam manajemen portofolio sebagai suatu konsep baru dari ilmu manajemen. Proyek-proyek yang terlalu membatasi penggunaan sumber daya tanpa perhitungan yang matang dapat berisiko terhadap harapan keberhasilan sebuah proyek. Kepemimpinan yang kuat diperlukan untuk mengatasi hambatan, memfasilitasi proses baru, dan membuat manajemen portofolio proyek dengan tepat. Untuk itu diperlukan pengetahuan dan pemahaman akan pentingya manajemen portofolio proyek khususnya dalam proyek. Penelitian membahas uraian manajemen portofolio proyek teknologi informasi, model manajemen portofolio, permasalahan dan keuntungan implementasi portofolio proyek. Hasil penelitian menjelaskan beberapa metode dalam menghitung sisi keekonomian proyek dan langkah-langkah dalam menentukan penentuan prioritas proyek berdasar constraint yang ditentukan pada sebuah proyek.

11.   Penggunaan Software dalam membantu memanajemen
Software manajemen proyek meliputi banyak jenis software, termasuk perencanaan, kontrol biaya dan manajemen anggaran, alokasi sumber daya, software kerjasama, komunikasi, manajemen kualitas dan dokumentasi atau sistem administrasi, yang biasanya menghadapi kesulitan atau kerumitan saat berhadapan dengan proyek-proyek besar. Salah satu software manajemen proyek yang cukup terkenal dan gratis saat ini adalah GanttProject.



Pertemuan ke – 8

Project Quality Management
(Manajemen Kualitas)

Mutu (kualitas) dalam kerangka ISO 9000 didefinisikan sebagai “ciri dan karakter menyeluruh dari suatu produk atau jasa yang mempengaruhi kemampuan produk tersebut untuk memuaskan kebutuhan tertentu”. Hal ini berarti bahwa kita harus dapat mengidentifikasikan ciri dan karkter produk yang berhubungan dengan mutu dan kemudian membuat suatu dasar tolok ukur dan cara pengendaliannya. Definisi ini jelas menekankan pada kepuasan pelanggan atau pemakai produk. Dalam suatu proyek gedung, pelanggan dapat berarti pemberi tugas, penyewa gedung atau masyarakat pemakai. Misalnya dari segi disain, kepuasan dapat diukur dari segi estetika, pemenuhan fungsi, keawetan bahan, keamanan, dan ketepatan waktu. Sedangkan dari segi pelaksanaan, ukurannya adalah pada kerapihan penyelesaian, integritas (sesuai gambar dan spesifikasi) pelaksanaan, tepatnya waktu penyerahan dan biaya, serta bebas cacat.

Pengertian kualitas dan kualitas proyek IT

 Kualitas adalah derajat dari beberapa karakteristik pemenuhan requirement
Saat ini, organisasi selalu membutuhkan SI/TI untuk menjalankan proses bisnis mereka. Mereka berkeyakinan bahwa dengan penerapan SI/TI di lingkungannya dapat menciptakan efisiensi dan efektivitas sehingga tercipta keunggulan kompetitif yang mendatangkan banyak keuntungan bagi bisnis mereka. Pengelolaan proyek pada umumnya berbeda dengan proyek-proyek yang melibatkan SI/TI. Untuk itu, dalam artikel ini dibahas tuntas tentang konsep manajemen proyek TI yang baik sesuai best practice.
 Manajemen Proyek TI adalah disiplin ilmu yang relatif baru dalam mengelola proyek-proyek TI agar lebih sukses (selaras dengan tujuan perusahaan) dengan menggabungkan konsep Manajemen Proyek tradisional dengan Rekayasa Perangkat Lunak/Sistem Informasi Manajemen. Peran TI dilebur dalam siklus hidup suatu proyek pada umumnya, yaitu pada siklus hidup pengembangan perangkat lunak atau yang dikenal dengan istilah Software Development Life Cycle (SDLC).

 Proses Project Quality Management

 Project Quality Management adalah proses yang dilakukan, untuk menjamin proyek dapat memenuhi kebutuhan yang telah disepakati, melalui aturan-aturan mengenai kualitas, prosedur ataupun guidelines. Merupakan semua aktivitas yang dilakukan oleh organisasi proyek untuk memberikan jaminan tentang kabijakan kualitas, tujuan dan tanggung jawab dari pelaksanaan proyek agar proyek dapat memenuhi kebutuhan yang sudah disepakati.
 Kualitas yang dimaksud disini biasanya memiliki hubungan keterkaitan yang sangat erat dengan sejumlah standar internasional, seperti contohnya ISO sebagai panduan sistem manajemen mutu (misalnya dalam pembuatan aplikasi diperhatikan kaidah buku software engineering yang memenuhi software quality assurance).
 Kesepakatan ini dapat terukur melalui parameter conformance to requirements (proses dan produk proyek memenuhi spesifikasi) dan fitness for use (produk dapat digunakan sesuai maksud dan tujuannya). Proses ini berinteraksi satu sama lain serta berinteraksi dengan proses di bidang pengetahuan lain. Setiap proses dapat melibatkan usaha dari satu atau lebih orang atau kelompok berdasarkan pada persyaratan proyek.
Quality Planning, Quality Assurance, Quality Assurance Plan, dan Quality Control.

1. Quality Planning
Ini adalah kegiatan perencanaan. Memang di PMBOK, itu diklasifikasikan di bawah Kelompok Proses Perencanaan.
Keluaran utama adalah Rencana Manajemen Mutu, Rencana Peningkatan Kualitas, Metrik, Daftar Periksa.
Untuk sampai pada output ini, kegiatan utama adalah Menentukan standar kualitas yang relevan (mengarah ke metrik dan daftar periksa), Menentukan bagaimana sampai pada standar ini (untuk sampai pada rencana manajemen dan peningkatan).

 Saya akan menggunakan contoh membangun rumah. Sebelum dimulainya bangunan yang sebenarnya, metrik kunci untuk kesuksesan ditentukan. Sebagian besar metrik ini berkaitan dengan persyaratan pelanggan: ruang lantai yang dapat digunakan seluas 900 kaki persegi, tidak ada sinar matahari pagi langsung, sirkulasi udara yang baik, fengshui yang bagus, dll. Beberapa metrik adalah standar perusahaan dan berdampak pada reputasi perusahaan, misalnya. kualitas pengerjaan.
 Perencanaan Kualitas kemudian akan datang dengan rencana untuk menentukan misalnya. bagaimana mengukur metrik atau daftar periksa ini, kapan melakukannya, jika ada kebutuhan untuk konsultan eksternal (mis. master fengshui) dll.

2. Quality Assurance

Ini adalah kegiatan pelaksana, karenanya diklasifikasikan di bawah Kelompok Proses Pelaksana
Keluaran utama adalah: Perubahan yang Diminta dan Tindakan korektif yang disarankan
Untuk mencapai hasil ini, kegiatan utamanya adalah: Menerapkan kegiatan yang direncanakan (dalam manajemen mutu / rencana peningkatan) dan memastikan perbaikan berkelanjutan (untuk sampai pada perubahan yang diminta dan merekomendasikan tindakan korektif).
 Dalam contoh pembangunan rumah, beberapa kegiatan yang mungkin dalam fase Jaminan Kualitas adalah melibatkan fengshui master pada waktu yang tepat atau meminta spesialis pencahayaan untuk mengukur jumlah sinar matahari pagi yang masuk ke dalam rumah. Juga, rencana manajemen mutu dapat mencakup pemeriksaan berkala oleh pengawas untuk memeriksa kualitas pengerjaan misalnya. peletakan batu bata, plesteran - maka ada jaminan kualitas untuk memastikan kegiatan ini dilakukan dan hasilnya dievaluasi untuk kemungkinan tindakan perbaikan. Jika ada tindakan korektif yang diperlukan misalnya. para pekerja menghasilkan kualitas kerja sub-par karena pelatihan yang tidak sesuai; maka jaminan kualitas dapat merekomendasikan mereka mendapatkan pelatihan yang diperlukan.

3. Quality Control

Ini adalah kegiatan operasional dan diklasifikasikan dalam Kelompok Proses Pengawasan / Pengendalian
Keluaran utama adalah: Perbaikan Cacat yang Divalidasi, pengukuran QC, Hasil Kerja Yang Divalidasi, Perbaikan Cacat yang Disarankan, Perubahan yang Diminta, Tindakan korektif / pencegahan yang disarankan
Untuk sampai pada keluaran ini, kegiatan utamanya adalah: Hasil pemantauan (untuk sampai pada pengukuran QC dan karenanya kualitas metrik; perbaikan cacat yang disarankan; perubahan yang diminta; memvalidasi perbaikan / hasil kerja), Mengidentifikasi cara untuk menghilangkan hasil yang tidak diinginkan (untuk sampai pada korektif yang direkomendasikan / tindakan pencegahan)
 Dalam contoh pembangunan rumah, beberapa kegiatan yang mungkin dilakukan adalah pemeriksaan rutin pada jumlah ruang lantai yang dapat digunakan sebagaimana didefinisikan dalam persyaratan, dan pemeriksaan pada kualitas pengerjaan. Sekarang perhatikan bahwa tidak seperti Jaminan Kualitas, dalam Kontrol Kualitas - kami tertarik pada cacat dan koreksi produk yang sebenarnya - bukan proses / akar penyebabnya. Jadi dalam kasus pengerjaan yang buruk misalnya. bata keluar dari tempatnya - QC tertarik untuk mengidentifikasi cacat produk dan memperbaikinya. Memperbaiki penyebab yang mendasari hal ini misalnya. pelatihan yang tidak memadai - adalah bagian dari QA.
Analisis Pareto dan contoh diagram

 Analisis Pareto adalah teknik statistik dalam pengambilan keputusan yang digunakan untuk pemilihan sejumlah tugas yang menghasilkan efek keseluruhan yang signifikan. Ia menggunakan Prinsip Pareto (juga dikenal sebagai aturan 80/20) gagasan bahwa dengan melakukan 20% dari pekerjaan Anda dapat menghasilkan 80% dari manfaat melakukan seluruh pekerjaan. Atau dalam hal peningkatan kualitas, mayoritas besar masalah (80%) diproduksi oleh beberapa penyebab utama (20%). Hal ini juga dikenal sebagai beberapa penting dan banyak sepele.
 Pada akhir 1940-an guru manajemen kualitas Joseph M. Juran menyatakan prinsip dan diberi nama setelah ekonom Italia Vilfredo Pareto, yang mengamati bahwa 80% dari pendapatan di Italia pergi ke 20% dari populasi. Pareto kemudian dilakukan survei pada sejumlah negara lain dan ditemukan untuk mengejutkan bahwa suatu distribusi yang serupa diterapkan.

Aturan 80/20 dapat diterapkan pada hampir semua hal:
80% dari keluhan pelanggan timbul dari 20% dari produk atau jasa.
80% dari keterlambatan dalam jadwal timbul dari 20% dari kemungkinan penyebab penundaan.
20% dari produk atau jasa account untuk 80% dari keuntungan Anda.
20% dari penjualan Anda force menghasilkan 80% dari pendapatan perusahaan Anda.
20% dari cacat sistem menyebabkan 80% dari masalah.

 Prinsip Pareto memiliki banyak aplikasi dalam kontrol kualitas. Ini adalah dasar bagi diagram Pareto, salah satu alat utama yang digunakan dalam kontrol kualitas total dan Six Sigma.
 Dalam PMBOK memesan Pareto digunakan untuk memandu tindakan korektif dan membantu tim proyek mengambil tindakan untuk memperbaiki masalah yang menyebabkan jumlah terbesar cacat pertama.

Contoh Diagram


Ini adalah contoh sederhana diagram Pareto menggunakan data sampel menunjukkan frekuensi relatif dari penyebab kesalahan pada situs. Hal ini memungkinkan Anda untuk melihat apa yang 20% ​​dari kasus yang menyebabkan 80% dari masalah dan di mana upaya harus difokuskan untuk mencapai peningkatan terbesar.
Nilai Prinsip Pareto untuk seorang manajer proyek adalah bahwa hal itu mengingatkan Anda untuk fokus pada 20% dari hal-hal penting. Dari hal-hal yang Anda lakukan selama proyek Anda, hanya 20% yang benar-benar penting. Mereka menghasilkan 80% 20% dari hasil Anda. Mengidentifikasi dan fokus pada hal-hal pertama, tetapi tidak benar-benar mengabaikan sisanya 80% penyebab.

Sampel statistic dan standar deviasi

 Sampel Dalam statistik inferensial, kita ingin mengetahui gambaran karakteristik tertentu dari suatu populasi, namun terkadang hal tersebut terkadang tidak mungkin dan tidak praktis untuk mengamati seluruh obyek/individu yang menyusun suatu populasi. Pedagang eceran beras hanya meneliti segenggam beras untuk menentukan kualitas sekarang beras. Pedagang emas hanya meneliti bekas gosokan dari perhiasan tersebut untuk menentukan kualitas emas perhiasan tersebut. Peneliti lingkungan hanya meneliti beberapa milliliter air untuk menentukan kualitas air pada suatu sungai atau danau. Pertanyaannya, mengapa tidak meneliti secara keseluruhan, bukankah hasilnya akan lebih baik dan lebih tepat?

 Mengingat seorang peneliti dalam melakukan penelitian penuh dengan keterbatasan baik dari segi biaya, waktu, dan lain sebagainya maka penelitian yang dilakukan untuk mengumpulkan informasi atau data yang diinginkan sesuai dengan permasalah yang diteliti ditempuh dengan mengambil sebagian dari populasi, dengan mempertimbangkan ketebatasan yang ada dari peneliti. Bagian dari populasi tersebut sebagai tempat untuk mengumpulkan informasi dinamakan contoh (sampel).

Dengan demikian, sampel merupakan bagian dari populasi yang dipilih dengan menggunakan aturan-aturan tertentu, yang digunakan untuk mengumpulkan informasi/data yang menggambarkan sifat atau ciri yang dimiliki populasi.
Dari definisi tersebut jelas bahwa sampel yang kita ambil digunakan untuk menggambarkan karakteristik suatu populasi, atau dengan kata lain, sampel digunakan untuk menggeneralisasi suatu populasi. Dengan demikian, sampel harus betul-betul bersifat representatif sehingga dapat mewakili dan mencerminkan karakteristik populasi dari mana sampel itu diambil.

 
Standar deviasi disebut juga simpangan baku. Seperti halnya varians, standar deviasi juga merupakan suatu ukuran dispersi atau variasi. Standar deviasi merupakan ukuran dispersi yang paling banyak dipakai. Hal ini mungkin karena standar deviasi mempunyai satuan ukuran yang sama dengan satuan ukuran data asalnya. Misalnya, bila satuan data asalnya adalah cm, maka satuan stdar deviasinya juga cm. Sebaliknya, varians memiliki satuan kuadrat dari data asalnya (misalnya cm2).
Simbol standar deviasi untuk populasi adalah σ dan untuk sampel adalah s.
 Standar deviasi adalah ukuran penyebaran yang paling banyak digunakan. Semua gugus data dipertimbangkan sehingga lebih stabil dibandingkan dengan ukuran lainnya. Namun, apabila dalam gugus data tersebut terdapat nilai ekstrem, standar deviasi menjadi tidak sensitif lagi, samahalnya seperti mean.
Commonly used certainy factors

 Bagian ini menjelaskan upaya pertama untuk menyediakan beberapa bentuk kemampuan faktor kepastian (CF) untuk aturan fuzzy. Dipandu oleh fitur-fitur yang disediakan di FuzzyCLIPS , ekstensi fuzzy ke shell sistem pakar CLIPS. Sebagai pengantar, mari kita lihat beberapa fitur dari aturan dan fakta FuzzyCLIPS yang mendukung perhitungan faktor kepastian. Ingatlah pada titik ini bahwa diharapkan pembaca memiliki pemahaman yang cukup tentang sistem berbasis aturan dan juga telah memahami aturan java fuzzy dari toolkit ini
 Aturan di atas mengatakan bahwa jika kita menemukan seseorang yang berusia di atas 50 tahun maka kita dapat berharap bahwa orang itu akan kelebihan berat badan. Faktor kepastian aturan mengatakan bahwa kami hanya memiliki kepercayaan 80% bahwa aturan ini benar. Oleh karena itu fakta yang dinyatakan bahwa orang tersebut kelebihan berat badan akan diberikan kepastian 0,8. Ini mengasumsikan bahwa kepastian fakta untuk usia seseorang adalah 1,0. Namun, jika faktanya sudah ditegaskan seperti:

(nyatakan (orang-usia Ronald 55) CF 0.9)

 Ini mengatakan bahwa kami hanya yakin dengan usia Ronald dengan faktor kepastian 0,9. Dalam hal ini faktanya akan dinyatakan sebagai:

(orang-beratKelas Ronald kelebihan berat badan) CF 0,72

 Karena kami hanya 0,8 tertentu dari aturan kami dan 0,9 tertentu dari usia maka kami 0,9 * 0,8 = 0,72 dari kelas berat untuk orang tersebut. Tentu saja ada banyak cara untuk menggabungkan kepastian ini dan FuzzyCLIPS melakukannya dengan cara ini. Idealnya kami ingin lebih banyak kontrol atas ini dan FuzzyCLIPS tidak menyediakan ini pada tingkat yang sederhana (seseorang dapat memodifikasi kode C dan mengubah ini ... sebenarnya tidak terlalu sulit untuk seorang programmer yang tertarik).
 Jika aturan memiliki beberapa pola untuk dicocokkan dengan fakta di tempat aturan (juga disebut sebagai anteseden aturan atau sisi kiri, LHS, aturan), maka kepastian untuk fakta yang dinyatakan (di sebelah kanan sisi, RHS, aturan) akan dihitung oleh:

CF of rule * (CF minimum dari semua fakta yang cocok dengan RHS dari aturan)

 Perhatikan bahwa pada poin ini semua fakta telah disebut crisp (atau non-fuzzy). Mari kita perhatikan contoh sederhana dengan anteseden fuzzy dan kesimpulan fuzzy (atau fakta tegas). Dalam FuzzyCLIPS kita mungkin memiliki:

(defrule temp-low-adjust-thermostat-up)
(suhu rendah)
=>
(nyatakan (sesuaikan thermostat ke atas))

 Dalam hal ini orang dapat dengan mudah berpendapat bahwa semacam ketidakpastian dibangun ke dalam penanganan aturan fuzzy tersebut. Fakta suhu input tidak harus sama persis dengan fakta fuzzy (suhu rendah). Hanya perlu ada fakta fuzzy untuk suhu (ini akan menjadi suhu aktual yang dinyatakan sebagai set fuzzy) yang sebagian cocok dengan (tumpang tindih) set fuzzy suhu rendah. Ukuran tumpang tindih kemudian akan digunakan untuk menentukan bentuk fakta fuzzy keluaran untuk menyesuaikan termostat. Contohnya dapat dilihat di bagian FuzzyRules dalam dokumentasi ini. Sebagian besar aturan yang murni fuzzy bergantung pada hal ini dan pertimbangan lebih lanjut dari faktor kepastian di atas kesimpulan fuzzy tidak digunakan. Dalam FuzzyCLIPS ini dimungkinkan dan aturan serta fakta fuzzy dapat memiliki faktor kepastian yang terkait dengannya. Perhitungan faktor kepastian untuk kasus-kasus ini dijelaskan dalam dokumentasi FuzzyCLIPS dan tidak akan dibahas di sini.
 Namun ada, dan kasus yang menarik dan berguna yang patut dipertimbangkan. Ini melibatkan anteseden kabur dan kesimpulan yang jernih.

(menguraikan aturan fuzzy-crisp
(orang (nama? n) (tinggi pendek))
=>
(nyatakan (hasil? n singkat))

 Dalam hal ini tinggi konsep fuzzy pendek telah didefinisikan. Aturannya ingin mengenali orang-orang yang memiliki tingkat kependekan dan menangkap tingkat kependekan itu. Aturan standar tanpa faktor kepastian akan memungkinkan seseorang dari ketinggian tertentu yang cocok dengan konsep pendek secara marjinal (tumpang tindih kecil dalam himpunan fuzzy pendek dan himpunan fuzzy tinggi fuzzified seseorang) untuk menghasilkan kesimpulan yang sama dengan seseorang yang cocok dengan konsep pendek dengan cukup baik. Dalam kedua kasus, fakta (hasil Bob pendek) atau (hasil Harry pendek) akan diproduksi. Seperti sekarang Anda dapat melihat fakta-fakta yang tajam ini meminta beberapa ukuran yang melekat padanya yang membedakan keduanya. Ini ditangani dalam FuzzyCLIPS dengan menghitung faktor kepastian untuk fakta-fakta yang tajam yang dinyatakan ketika ada fakta-fakta kabur yang cocok dengan RHS aturan dengan cara khusus. Faktor kepastian didasarkan pada ukuran kesamaan antara anteseden fuzzy dan input fuzzy yang cocok dengannya. Kesamaan ini menjadi CF untuk fakta yang tajam. Jadi dalam kasus kami ini berarti bahwa orang yang tingginya cocok pendek hanya sedikit akan memiliki CF kecil sedangkan orang yang cocok pendek cukup baik akan memiliki CF besar. Sekali lagi ini adalah situasi yang disederhanakan karena kita dapat menambahkan anteseden yang lebih kabur pada LHS aturan. Kemudian minimum kesamaan digunakan. FuzzyCLIPS menangani situasi yang bahkan lebih kompleks dari campuran anteseden fuzzy dan renyah, dengan fakta input memiliki CF ditugaskan untuk mereka tetapi kami tidak akan membahas ini di sini. Mungkin tidak umum untuk beroperasi dengan cara ini dan yang paling sulit untuk menentukan arti perhitungan seperti itu.
 Jadi di mana ini meninggalkan kita sejauh FuzzyJ Toolkit yang bersangkutan dan FuzzyJess juga. Pada titik ini belum ada upaya untuk memberikan solusi lengkap (tetapi kompleks) seperti yang ditemukan di FuzzyCLIPS. Namun, kait yang cukup telah disediakan untuk mendukung dua kegunaan yang sangat umum, anteseden fuzzy dengan kesimpulan fuzzy (tidak ada hubungannya di sini benar-benar sejak kesimpulan fuzzy menangani hal-hal) dan anteseden fuzzy dengan kesimpulan tajam.
 Pertama mari kita lihat situasi Java murni dan dukungan untuk FuzzyRules. Jelas bahwa FuzzyRules mengeksekusi dan memuaskan situasi yang ada dan kesimpulan fuzzy. Namun ada beberapa metode yang dapat membantu dalam menulis program Java yang perlu menentukan ukuran kesamaan atau pencocokan antara FuzzyValues ​​dalam pasangan aturan pendahuluan / input (atau antara FuzzyValues ​​di luar konteks aturan).

7. Definisi Six Sigma, Six Sigma dan Project Management, Six Sigma dan statistic

Six Sigma

      Six Sigma adalah suatu alat manajemen baru yang digunakan untuk mengganti Total Quality Management ( TQM ). sangat terfokus terhadap pengendalian kualitas dengan mendalami sistem produksi perusahaan secara keseluruhan. Memiliki tujuan untuk, menghilangkan cacat produksi, memangkas waktu pembuatan produk, dan mehilangkan biaya. Six sigma juga disebut sistem komprehensive - maksudnya adalah strategi, disiplin ilmu, dan alat - untuk mencapai dan mendukung kesuksesan bisnis. Six Sigma disebut strategi karena terfokus pada peningkatan kepuasan pelanggan, disebut disiplin ilmu karena mengikuti model formal,yaitu DMAIC ( Define, Measure, Analyze, Improve, Control )dan alat karena digunakan bersamaan dengan yang lainnya, seperti Diagram Pareto(Pareto Chart) dan Histogram. Kesuksesan peningkatan kualitas dan kinerja bisnis, tergantung dari kemampuan untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah. Kemampuan ini adalah hal fundamental dalam filosofi six sigma.

Project Management

     Project Management adalah suatu disiplin ilmu dalam inisiasi, perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengontrolan dan penutupan sebuah kerja tim untuk meraih tujuan yang jelas. Project adalah sebuah usaha yang bersifat sementara (waktu awal dan akhir pengerjaan telah ditentukan) untuk mencapai tujuan tertentu atau memproduksi sesuatu yang unik. Tantangan utama sebuah proyek adalah untuk mecapai sasaran dengan menyadari adanya batasan-batasan (ruang lingkup, waktu, dan anggaran) yang telah dipahami sebelumnya. Tantangan lainnya adalah faktor keselamatan dan bagaimana menggunakan sumber daya yang ada secara efisien untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Statistic
 Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data. Singkatnya, statistika adalah ilmu yang berkenaan dengan data. Istilah 'statistika' (bahasa Inggris: statistics) berbeda dengan 'statistik' (statistic). Statistika merupakan ilmu yang berkenaan dengan data, sedang statistik adalah data, informasi, atau hasil penerapan algoritme statistika pada suatu data. Dari kumpulan data, statistika dapat digunakan untuk menyimpulkan atau mendeskripsikan data; ini dinamakan statistika deskriptif. Sebagian besar konsep dasar statistika mengasumsikan teori probabilitas. Beberapa istilah statistika antara lain: populasi, sampel, unit sampel, dan probabilitas.
 Statistika banyak diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu, baik ilmu-ilmu alam (misalnya astronomi dan biologi maupun ilmu-ilmu sosial (termasuk sosiologi dan psikologi), maupun di bidang bisnis, ekonomi, dan industri. Statistika juga digunakan dalam pemerintahan untuk berbagai macam tujuan; sensus penduduk merupakan salah satu prosedur yang paling dikenal. Aplikasi statistika lainnya yang sekarang popular adalah prosedur jajak pendapat atau polling (misalnya dilakukan sebelum pemilihan umum), serta hitung cepat (perhitungan cepat hasil pemilu) atau quick count. Di bidang komputasi, statistika dapat pula diterapkan dalam pengenalan pola maupun kecerdasan buatan.

8. Quality Control Charts and the Seven Run Rule

 Ada banyak aturan ibu jari dan heuristik kita ikuti di berbagai bidang pekerjaan dan kehidupan. Rule of Seven adalah salah satu heuristik berumur tua yang bekerja dengan baik dalam banyak aspek pekerjaan. Aturan ini berlaku dalam bisnis maupun dalam manajemen mutu.
 Apa pun yang bertahan dalam suatu pola mungkin baik atau buruk juga. Pemasar telah menggunakan aturan tujuh dalam memasarkan stres yang pelanggan memutuskan untuk membeli suatu produk hanya ketika ia mendengar tentang produk tujuh kali atau lebih terus-menerus. Terus-menerus mendengar tentang produk berkali-kali menciptakan buzz dan mengarah pembeli terhadap membeli produk baru. Nomor tujuh lebih merupakan heuristik daripada aturan matematika.
 Aturan tujuh juga diterapkan dengan cara yang bermakna dalam Manajemen Mutu. Ini digunakan bersama dengan Control Charts. Aturan Tujuh seperti yang diterapkan di Manajemen Mutu mengatakan bahwa “A lari dari tujuh atau lebih berturut-turut poin dalam peta kendali, baik di atas rata-rata, atau di bawah rata-rata, atau terus meningkat atau menurun, mungkin menunjukkan proses mungkin out-of -kontrol".

9. Testing dan Types of Test

 Testing adalah aktivitas-aktivitas yang bertujuan untuk mengevaluasi atribut-atribut atau kemampuan sebuah program atau sistem dan penentuan apakah sesuai dengan hasil yang diharapkan. sedangkan Testing adalah proses pemeriksaan program dengan tujuan tertentu dalam menemukan kesalahan sebelum diserahkan ke pengguna.

 Different Types of Testing, 1. Diagnostic Testing, 2. Formative Testing, 3. Benchmark Testing, 4. Summative Testing

1. Diagnostic Testing
 Tes ini digunakan untuk “mendiagnosis” apa yang diketahui dan tidak diketahui siswa. Pengujian diagnostik biasanya terjadi pada awal fase pendidikan baru, seperti ketika siswa akan mulai belajar unit baru. Tes ini mencakup topik yang akan diajarkan siswa pada pelajaran mendatang.
 Guru menggunakan informasi pengujian diagnostik untuk memandu apa dan bagaimana mereka mengajar. Sebagai contoh, mereka akan berencana untuk menghabiskan lebih banyak waktu untuk keterampilan yang paling sulit bagi siswa pada tes diagnostik. Jika siswa melakukannya dengan sangat baik pada bagian tertentu, di sisi lain, mereka dapat membahas konten itu lebih cepat di kelas. Siswa tidak diharapkan menguasai semua informasi dalam tes diagnostik.
 Pengujian diagnostik dapat menjadi alat yang bermanfaat bagi orang tua. Umpan balik yang diterima anak-anak saya dalam tes-tes ini membuat saya tahu konten seperti apa yang akan mereka fokuskan di kelas dan memungkinkan saya mengantisipasi keterampilan atau bidang apa yang mungkin menjadi masalah mereka.

2. Formative Testing
 Jenis tes ini digunakan untuk mengukur pembelajaran siswa selama pelajaran. Ini digunakan sepanjang kuliah dan dirancang untuk memberi siswa kesempatan untuk menunjukkan bahwa mereka telah memahami materi, seperti dalam contoh kegiatan jam yang disebutkan di atas. Tes informal dan berisiko rendah ini berlangsung secara berkelanjutan, dan kinerja siswa pada pengujian formatif cenderung menjadi lebih baik ketika pelajaran berlangsung.
 Sekolah biasanya tidak mengirim laporan rumah pada pengujian formatif, tetapi itu adalah bagian penting dari proses belajar mengajar. Jika Anda membantu anak-anak Anda dengan pekerjaan rumah mereka, Anda kemungkinan menggunakan versi pengujian formatif saat Anda bekerja bersama.
 Sebagai contoh, saat menonton anak saya, Luke, mengukur benda menggunakan inci dan sentimeter minggu ini, saya bisa melihat ketika dia memilih unit yang salah atau ketika dia tidak memulai pengukuran pada titik nol pada pita pengukur. Itu adalah bentuk pengujian formatif. Saya merasa terbantu sebagai orang tua karena memungkinkan saya memperbaiki kesalahan sebelum menjadi kebiasaan bagi putra saya.

3. Benchmark Testing
 Pengujian ini digunakan untuk memeriksa apakah siswa telah menguasai satu unit konten. Pengujian patokan diberikan selama atau setelah kelas berfokus pada bagian materi, dan mencakup sebagian atau seluruh konten yang telah diajarkan hingga saat itu. Penilaian dirancang untuk memberi tahu para guru apakah siswa telah memahami materi yang telah dibahas.
 Tidak seperti pengujian diagnostik, siswa diharapkan menguasai materi tentang tes benchmark, karena mereka mencakup apa yang telah difokuskan anak-anak di kelas. Orang tua akan sering menerima umpan balik tentang bagaimana anak-anak mereka memahami setiap keterampilan yang dinilai pada tes benchmark. Umpan balik ini sangat penting bagi saya sebagai orang tua, karena memberi saya wawasan tentang konsep mana yang tidak dikuasai anak laki-laki saya. Hasil dibagi berdasarkan keterampilan, jadi jika saya ingin meninjau lebih lanjut topik dengan anak-anak lelaki saya, saya dapat menemukan pelajaran, video, atau game online yang sesuai, atau meminta sumber daya guru mereka.

4. Summative Testing
 Pengujian ini digunakan sebagai pos pemeriksaan pada akhir tahun atau kursus untuk menilai seberapa banyak konten yang dipelajari siswa secara keseluruhan. Jenis pengujian ini mirip dengan pengujian tolok ukur, tetapi alih-alih hanya mencakup satu unit, pengujian ini secara kumulatif mencakup semua hal yang siswa telah menghabiskan waktu sepanjang tahun.
 Tes-tes ini diberikan - menggunakan proses yang sama - untuk semua siswa di kelas, sekolah, atau negara bagian, sehingga setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk menunjukkan apa yang mereka ketahui dan apa yang dapat mereka lakukan. Siswa diharapkan untuk menunjukkan kemampuan mereka untuk tampil pada level yang ditentukan sebagai standar kecakapan untuk ujian.
 Karena tes sumatif mencakup berbagai konsep untuk tingkat kelas yang diberikan, mereka tidak dapat menilai satu konsep secara mendalam. Jadi, umpan baliknya tidak sekaya atau konstruktif umpan balik dari tes diagnostik atau formatif. Sebagai gantinya, tes ini berfungsi sebagai pemeriksaan akhir bahwa siswa mempelajari apa yang diharapkan dari mereka di unit tertentu.
 Sebagai orang tua, saya menganggap sumatif menguji konfirmasi tentang apa yang seharusnya saya ketahui tentang kinerja putra saya. Saya tidak berharap akan terkejut dengan hasilnya, mengingat umpan balik rutin yang telah saya berikan dalam bentuk pengujian diagnostik, formatif, dan benchmark sepanjang tahun.

10. Modern Quality Management dan Quality Experts

 Modern Quality Management memastikan bahwa suatu organisasi, produk atau layanan konsisten. Ini memiliki empat komponen utama: perencanaan kualitas, jaminan kualitas, kontrol kualitas dan peningkatan kualitas. Manajemen mutu difokuskan tidak hanya pada kualitas produk dan layanan, tetapi juga pada sarana untuk mencapainya. Manajemen kualitas, oleh karena itu, menggunakan jaminan kualitas dan kontrol proses serta produk untuk mencapai kualitas yang lebih konsisten. Apa yang diinginkan pelanggan dan bersedia membayar untuk itu menentukan kualitas. Ini adalah komitmen tertulis atau tidak tertulis untuk konsumen yang dikenal atau tidak dikenal di pasar. Dengan demikian, kualitas dapat didefinisikan sebagai kesesuaian untuk penggunaan yang dimaksudkan atau, dengan kata lain, seberapa baik produk melakukan fungsi yang dimaksud.

11. Malcolm Baldrige Award and ISO 9000

Malcolm Baldrige
 Malcolm Baldrige National Quality Award (MBNQA) adalah penghargaan yang didirikan oleh Kongres AS pada tahun 1987 untuk meningkatkan kesadaran manajemen kualitas dan mengakui perusahaan-perusahaan AS yang telah menerapkan sistem manajemen kualitas yang sukses. Penghargaan ini adalah kehormatan presiden tertinggi negara untuk keunggulan kinerja.

Tiga penghargaan MBNQA dapat diberikan setiap tahun dalam enam kategori:
 Pabrikan
 Perusahaan jasa
 Bisnis kecil
 pendidikan
 Kesehatan
 Nirlaba

 Kategori pendidikan dan perawatan kesehatan ditambahkan pada tahun 1999, sementara kategori pemerintah dan nirlaba ditambahkan pada tahun 2007. Penghargaan MBNQA dinamai setelah mendiang Sekretaris Perdagangan Malcolm Baldrige, seorang pendukung manajemen kualitas. Institut Nasional Standar dan Teknologi Departemen Perdagangan AS mengelola penghargaan tersebut, dan ASQ yang mengaturnya.

ISO 9000
 ISO 9000 adalah kumpulan standar untuk sistem manajemen mutu (SMM). ISO 9000 yang dirumuskan oleh TC 176 ISO, yaitu organisasi internasional di bidang standardisasi. ISO 9000 pertama kali dikeluarkan pada tahun 1987 oleh International Organization for Standardization Technical Committee (ISO/TC) 176.[1] ISO/TC inilah yang bertanggungjawab untuk standar-standar sistem manajemen mutu.[1] ISO/TC 176 menetapkan siklus peninjauan ulang setiap lima tahun, guna menjamin bahwa standar-standar ISO 9000 akan menjadi up to date dan relevan untuk organisasi.Revisi terhadap standar ISO 9000 telah dilakukan pada tahun 1994 dan tahun 2000.
adanya satu set prosedur yang mencakup semua proses penting dalam bisnis;
adanya pengawasan dalam proses pembuatan untuk memastikan bahwa sistem menghasilkan produk-produk berkualitas;
tersimpannya data dan arsip penting dengan baik;
adanya pemeriksaan barang-barang yang telah diproduksi untuk mencari unit-unit yang rusak, dengan disertai tindakan perbaikan yang benar apabila dibutuhkan;
secara teratur meninjau keefektifan tiap-tiap proses dan sistem kualitas itu sendiri.
 Sebuah perusahaan atau organisasi yang telah diaudit dan disertifikasi sebagai perusahaan yang memenuhi syarat-syarat dalam ISO 9001 berhak mencantumkan label "ISO 9001 Certified" atau "ISO 9001 Registered".
 Sertifikasi terhadap salah satu ISO 9000 standar tidak menjamin kualitas dari barang dan jasa yang dihasilkan. Sertifikasi hanya menyatakan bahwa bisnis proses yang berkualitas dan konsisten dilaksanakan di perusahaan atau organisasi tersebut.
 Walaupan standar-standar ini pada mulanya untuk pabrik-pabrik, saat ini mereka telah diaplikasikan ke berbagai perusahaan dan organisasi, termasuk perguruan tinggi dan universitas.

12. Improving Information Technology Project Quality

 Sebagian besar proyek TIK gagal karena kualitas buruk, yang tidak sesuai dengan persyaratan pelanggan, di mana pemeliharaan kepuasan pelanggan dianggap sebagai salah satu bahan yang paling penting dalam keberhasilan proyek TIK. "Kualitas" melambangkan inti dari kendala segitiga dalam manajemen proyek teknologi informasi "ruang lingkup, waktu, dan biaya" dan tidak dapat mengubah kendala-kendala ini tanpa memengaruhi yang lain. Ada beberapa definisi istilah "Kualitas" yang berbeda dari sudut pandang para ahli baru: (Nath, 2009) mengatakan bahwa "kualitasnya sesuai dengan serangkaian standar yang telah ditentukan sebelumnya." Ada definisi lain oleh organisasi Internasional untuk standardisasi (ISO) menambahkan dimensi lain dan definisi kualitas yang lebih komprehensif (schwalbe, 2017, p.314) menyebutkan bahwa "Kualitas adalah keseluruhan entitas yang mempengaruhi kemampuannya untuk memenuhi persyaratan yang dinyatakan atau tersirat. . " Ada beberapa cara untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas proyek-proyek ITC, saya memilih tiga cara ini menurut pengalaman saya di bidang QA, dan yang dapat ditinjau sebagai berikut

13. Leadership

 Leadership dalam bahasa Indonesia artinya Kepemimpinan yaitu suatu tahapan memberikan pengaruh atau memberi contoh dari pemimpin kepada pengikutnya dalam usaha mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.Dalam kehidupan sehari-hari peran pemimpin sangat dibutuhkan agar sebuah perusahaan tetap pada track untuk mencapai tujuan sehingga, seoran pemimpin akan membawa arah yang lebih baik.
 Definisi leadership selain diatas yaiut tahapan dimana seorang individu mempunyai pengaruh atas orang lain dan mengilhami, memberikan motivasi, semangat dan juga memberi arahan aktivitas-aktivitas mereka untuk membantu tercapainya tujuan kelompok dan organisasi. Orang yang memiliki jiwa kepemimpinan tentu akan berpengaruh di organisasi atau perusahaan. Jika pemimpin itu efektif, maka pengaruh atas orang lain akan memudahkan tercapainya tujuan-tujuan organisasi.

14. Biaya Kualitas

 Biaya mutu tidak hanya biaya untuk memperoleh mutu kualitas tapi juga merupakan biaya-biaya yang timbul untuk mencegah terjadinya mutu yang rendah. Biaya mutu dapat dikelompokkan ke dalam tiga klasifikasi besar: biaya pencegahan (prevention cost), biaya penilaian (appraisal cost) dan biaya kegagalan (failure cost).
Biaya pencegahan atau preventif adalah biaya yang terjadi untuk mencegah terjadinya kegagalan produk atau produksi produk-produk yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan. Biaya pencegahan adalah biaya yang dikeluarkan untuk mendesain produk dan sistem produksi bermutu tinggi, termasuk biaya untuk menerapkan dan memelihara sistem tersebut. Pencegahan kegagalan produk dimulai dengan mendesain mutu ke dalam produk dan proses produksi. Biaya ini meliputi quality engineering (rekayasa kualitas), quality training program (program pelatihan kualitas), quality planning (perencanaan kualitas), quality reporting (pelaporan kualitas), quality audits (pemeriksaan kualitas), quality circles (gugus kendali kualitas), supplier evaluation and selection (penilaian dan pemilihan pemasok), field trials, design review (penelaahan terhadap desain produk), design engineering, reliability engineering, special project dan new product review.
Biaya penilaian adalah biaya yang terjadi untuk menentukan apakah produk yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan. Biaya ini meliputi inspecting and testing raw material (inspeksi dan pengujian bahan baku), packaging inspection (inspeksi produk selama dan setelah proses produksi), supplier verification (verifikasi pemasok), product acceptance (pengambilan sampel dari satu batch produk jadi untuk menentukan kualitas produk), process acceptance (pengambilan sampel dari proses produksi yang sedang berjalan), supervising appraisal activities (aktivitas pengawasan), measurement equipment, inspection and test equipment, process control measurement, field inspection (pengujian di lapangan), design verification, material inspection, product inspection, inspection and test labor, product testing, on line product****, process inspection, outside endorsements dan biaya untuk memperoleh informasi dari pelanggan mengenai tingkat kepuasan mereka atas produk tersebut.
Biaya kegagalan adalah biaya yang terjadi saat produk gagal, kegagalan tersebut dapat terjadi secara internal dan eksternal. Biaya kegagalan internal adalah biaya yang terjadi ketika produk yang tidak sesuai dengan spesifikasi dapat dideteksi sebelum dikirim ke konsumen (selama proses produksi). Biaya ini meliputi scrap (sisa bahan baku), spoilage (barang cacat), rework (pengerjaan kembali), reinspection (inspeksi kembali), retesting (pengetesan kembali), design changes (perubahan desain), downtime due to machine failures on material shortages/ defective parts/ defect related/ due to defects, disposal costs dan biaya terhentinya mesin karena kerusakan atau karena kehabisan bahan baku. Biaya kegagalan eksternal adalah biaya yang terjadi ketika produk-produk yang tidak sesuai dengan spesifikasi dideteksi setelah dikirim ke pelanggan. Biaya ini meliputi return and allowances because of poor quality, repairs (perbaikan), warranties (mengganti produk yang rusak selama masa garansi), customer dissatisfaction/ customer complaints, lost market share, estimated lost sales because of poor product performance (hilangnya penjualan akibat ketidakpuasan pelanggan), complaint adjustment (menangani keluhan pelanggan), order cancellation, product liability, liability claim, recalls/ cost of recalls, returned goods, biaya pemasaran produk atas kegagalan eksternal dan biaya distribusi produk yang dikembalikan.

Biaya mutu dapat diklasifikasikan sebagai observable quality cost atau hidden quality cost.
Observable quality cost adalah biaya-biaya yang tersedia atau berasal dari catatan akuntansi perusahaan.
Hidden quality cost adalah opportunity cost yang dihasilkan dari mutu yang rendah.
 Seluruh biaya mutu dapat diobservasi dan seharusnya tersedia dalam catatan akuntansi kecuali lost sales, customer dissatisfaction/ customer complaints dan lost market share. Seluruh hidden quality cost termasuk kategori biaya kegagalan eksternal. Hidden quality cost ini signifikan dan seharusnya diestimasi.

15. Penggunaan software dalam membantu project Quality Management

• Spreadsheet dan software charting membantu membuat diagram Pareto, diagram tulang ikan, dan sebagainya.
• Paket perangkat lunak statistik membantu melakukan analisis statistik.
• Produk perangkat lunak khusus membantu mengelola proyek Six Sigma atau membuat peta kendali mutu.
Perangkat lunak manajemen proyek membantu membuat grafik Gantt dan alat-alat lainnya untuk membantu rencana kerja dan melacak terkait dengan manajemen mutu.


Pertemuan ke - 9
Project Human Resource Management ( Manajemen Sumber Daya )

Manajemen Sumber Daya Manusia dalam proyek adalah proses mengorganisasikan dan mengelola atau menempatkan orang-orang yang terlibat dalam proyek, sehingga orang tersebut dapat dimanfaatkan potensinya secara efektif dan efisien.Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) suatu Proyek termasuk proses yang diperlukan untuk membuat penggunaan secara efektif dari orang yang terlibat dengan proyek. Ini mencakup semua proyek stakeholder – sponsor,  pelanggan, mitra, kontributor individu, dan lain-lain.

1.  Pengertian dan pentingnya Human Resource Management

Project Human Resource Management Mencakup proses yang mengatur, mengelola, dan memimpin tim proyek. tim proyek terdiri dari orang-orang dengan peran dan tanggung jawab yang ditugaskan secara penuh atau paruh waktu, dan dapat ditambahkan atau dikeluarkan dari tim saat proyek berlangsung. anggota tim proyek juga dapat disebut sebagai staf proyek. meskipun peran dan tanggung jawab spesifik untuk anggota tim proyek ditugaskan, keterlibatan semua anggota tim dalam perencanaan dan pengambilan keputusan proyek sangat bermanfaat.

2.  Keys to managing people dan Motivasi

Ketika Anda menjalankan bisnis kecil, aset Anda yang paling berharga kemungkinan besar adalah orang-orang yang bekerja untuk Anda. Jika Anda mengalami kesulitan berhubungan dengan karyawan Anda atau mereka menganggap Anda kurang berminat pada kesejahteraan mereka, Anda mungkin tidak akan menerima upaya terbaik mereka. Sejumlah kunci akan menentukan apakah Anda berhasil mengelola tenaga kerja Anda.
Mengembangkan Hubungan
Untuk mengelola orang-orang Anda dengan sukses, Anda perlu menghabiskan waktu mengembangkan hubungan dengan mereka. Luangkan waktu setiap hari untuk bertanya kepada mereka tentang kehidupan mereka atau apakah ada masalah khusus dengan tugas kerja. Ajak tim untuk sarapan atau makan siang sesekali sebagai cara untuk berinteraksi dalam suasana yang lebih santai.
Mendorong Umpan Balik
Lihatlah setiap percakapan yang Anda lakukan dengan karyawan sebagai peluang untuk menerima umpan balik yang berharga. Beberapa ide terbaik untuk bisnis Anda dapat datang dari mereka yang terlibat di dalamnya setiap hari. Dengan mendorong masukan mereka, Anda juga akan membuat karyawan Anda merasa memiliki suara dalam operasi bisnis. Lakukan pertemuan individu mingguan dengan karyawan Anda untuk mengumpulkan input tambahan.
Menjadi seorang Mentor
Ketika Anda mengidentifikasi seorang pekerja yang memiliki potensi kepemimpinan, tawarkan untuk melayani sebagai mentor untuk meningkatkan pengembangan pribadinya dan profesional. Beri dia proyek yang akan menantangnya untuk meningkatkan, dan menawarkan bimbingan Anda di sepanjang jalan. Dengan mendorong pengembangan pekerja berbakat, Anda akan memberikan motivasi serta merawat mereka untuk posisi manajemen saat bisnis Anda tumbuh.
Menggunakan Humor
Rasa humor dapat memiliki pengaruh positif pada keterampilan manajemen karyawan Anda dalam beberapa cara. Jika seorang karyawan marah, lelucon atau sindiran singkat dapat meredakan suasana hatinya. Selama situasi yang tidak nyaman seperti pertemuan evaluasi kinerja, komentar lucu di awal dapat meredakan ketegangan. Rasa humor juga dapat membuat Anda lebih mudah didekati sehingga karyawan Anda akan merasa lebih nyaman memberikan umpan balik.
Menahan diri dari Mengeluh
Jika Anda sebagai pemimpin terus-menerus mengeluh tentang pelanggan, pengiriman terlambat atau kinerja karyawan Anda, sikap Anda akan menyebar dengan cepat di antara para pekerja Anda. Dengan menolak untuk mengeluh bahkan selama masa-masa paling sulit, Anda akan mendapatkan rasa hormat dari karyawan Anda dan menjadikan diri Anda sebagai seorang pemimpin. Pada gilirannya, karyawan Anda akan mendekati pekerjaan mereka dengan sikap yang lebih profesional, dan Anda akan menumbuhkan lingkungan kerja yang lebih menyenangkan dan produktif.

Motivasi
Motivasi adalah suatu dorongan kehendak yang menyebabkan seseorang melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi berasal dari kata motif yang berarti “dorongan” atau rangsangan atau “daya penggerak” yang ada dalam diri seseorang. Menurut Weiner (1990) yang dikutip Elliot et al. (2000), motivasi didefenisikan sebagai kondisi internal yang membangkitkan kita untuk bertindak, mendorong kita mencapai tujuan tertentu, dan membuat kita tetap tertarik dalam kegiatan tertentu. Menurut Uno (2007), motivasi dapat diartikan sebagai dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang yang diindikasikan dengan adanya; hasrat dan minat; dorongan dan kebutuhan; harapan dan cita-cita; penghargaan dan penghormatan. Motivasi adalah sesuatu apa yang membuat seseorang bertindak (Sargent, dikutip oleh Howard, 1999) menyatakan bahwa motivasi merupakan dampak dari interaksi seseorang dengan situasi yang dihadapinya (Siagian, 2004).

3. Maslow's Hierarchy of Needs

Didalam manajemen sumber daya manusia (SDM) ada sebuah variable yang sangat populer dan vital, pun begitu juga didalam mengimplementasikan/ mempraktekan teori tersebut. Variable tersebut adalah motivasi, mungkin sudah ribuan/ jutaan thesis yang dibuat menggunakan variable tersebut. Didalam variable motivasi sendiri sebenarnya masih terdapat beberapa bahkan banyak teori teori yang dibuat oleh orang orang terdahulu. Saat ini, salah satu teori yang sering dipakai dan sangat populer adalah teori hirarki kebutuhan Abraham Maslow atau lebih populernya Maslow's Hierarchy of Needs. Menurut saya, teori ini adalah teori yang paling tidak simple dibandingkan dengan teori teori yang lain karena memiliki beberapa tingkatan kebutuhan dalam diri manusia yang dianggap merupakan faktor untuk memotivasi diri.  Namun, faktanya banyak orang lebih mengenal dan menggunakan teori ini dibandingkan dengan yang lainnya. Let's check to the point, mari kita langsung saja menjabarkanya.
 Didalam Maslow's Hierarchy of Needs terdapat 5 tingkatan kebutuhan didalam diri seseorang, kita akan memulai menjabarkannya dari tingkatan yang paling bawah/ mendasar.
1. Physiological Needs (Kebutuhan Fisiologis), merupakan kebutuhan paling mendasar yang harus dipenuhi oleh seorang manusia agar dapat bertahan hidup, dan kebutuhan ini tentu sangatlah penting serta tidak bisa ditawar lagi. Beberapa contoh kebutuhan fisiologis manusia antara lain seperti makan, minum, tidur, rumah, bernafas, dsb.
2. Safety Needs (Kebutuhan akan rasa nyaman/aman), yang kedua ini biasanya muncul keinginan didalam diri seorang manusia ketika kebutuhan dasar (fisiologis) nya telah terpenuhi. Manusia membutuhkan rasa aman ketika menjalani hidupnya dapat berupa perlindungan keamanan dalam pekerjaan, jaminan kesehatan diri/keluarga, jaminan keberlangsungan pekerjaannya, jaminan keamanan dihari tua saat tidak bekerja/produktif lagi, dsb.
3. Belonging/Social Needs (Kebutuhan Sosial), Apabila kedua kebutuhan dasar tadi telah terpenuhi secara minimal/cukup, manusia cenderung menginginkan untuk menjalin hubungan secara sosial, manusia membutuhkan afiliasi dan berinteraksi dengan sesama/lawan jenisnya, manusia membutuhkan persahabatan.
4. Esteem Needs ( Kebutuhan akan penghargaan) , ketika manusia sudah berinteraksi secara intens dengan lingkungan sosial nya, makan muncul keinginan dari dalam diri sendiri untuk ingin merasa dihormati, diapresiasi, serta diakui akan keahlian maupun kemampuannya dalam melakukukan suatu hal. Intinya manusia membutuhkan penghargaan diri atas segala sesuatu yang telah dicapainya.
5. Self Actualization Needs (Kebutuhan aktualisasi diri) , aktualisasi diri merupakan tingkatan tertinggi didalam diri manusia menurut Maslow's Hierarchy of Needs. Pada tingkatan ini, sesungguhya mempunyai hubungan yang sagat erat denga proses pengembangan diri maupun potensi yang dimiliki oleh seseorang. Kebutuhan untuk menunjukan potensi, kelebihan, keahlian, skill maupun ilmu yang dimiliki seseorang. Didalam self actualization, manusia cenderung mengalami peningkatan didalam dirinya. Apabila didalam tingkatan ini manusia mempunanyai aktualisasi diri yang sangat kuat, maka manusia tersebut akan sangat menyukai hal hal yang sesuai dengan passion maupun potensi yang ada dalam dirinya, karena merasa sangat membutuhkannya untuk terus meningkatnkannya.
 Dari kelima tingkatan diatas dapat disimpulkan bahwa menurut Maslow's Hierarchy of Needs, manusia harus memenuhi kebutuhan dasarnya (fisiologis) terlebih dahulu sebelum memenuhi kebutuhan lain yang ada ditingkatan atasnya/ lebih tinggi. Yang perlu digaris bawahi, didalam teori Abraham Maslow ini adalah apabila manusia telah terpenuhi kebutuhan dirinya, maka akan mewujudkan sebuah motivasi didalam dirinya. Seperti contoh apabila seseorang telah merasa pencapaian kerja nya cukup (gaji,kedudukan,dll) telah cukup, maka semua itu tidak akan berpengaruh pada motivasi kerjanya lagi. Jika pun berpengaruh, semua itu tidak akan berpegaruh secara significant

5. McClelland's Acquired-Needs Theory

Teori kebutuhan McClelland (McClelland’s Theory of needs) dikembangkan oleh David McClelland dan rekan-rekannya. Teori ini berfokus pada tiga kebutuhan  yaitu kebutuhan pencapaian (need for achievement), kebutuhan kekuasaan (need for power), dan kebutuhan hubungan (need for affiliation).

Konsep Teori Kebutuhan McClelland
Teori kebutuhan McClelland menyatakan bahwa pencapaian, kekuasaan/kekuatan dan hubungan merupakan tiga kebutuhan penting yang dapat membantu menjelaskan motivasi. Kebutuhan pencapaian merupakan dorongan untuk melebihi, mencapai standar-standar, dan berjuang untuk berhasil. Kebutuhan kekuatan dapat membuat orang lain berperilaku sedemikian rupa sehingga mereka tidak akan berperilaku sebaliknya, dan kebutuhan hubungan merupakan keinginan antarpersonal yang ramah dan akrab dalam lingkungan organisasi.

Bagaimana Kebutuhan-kebutuhan ini mempengaruhi Perilaku ?
McClelland menjelaskan bahwa setiap individu memiliki dorongan yang kuat untuk berhasil. Dorongan ini mengarahkan individu untuk berjuang lebih keras untuk memperoleh pencapaian pribadi ketimbang memperoleh penghargaan. Hal ini kemudian menyebabkan ia melakukan sesuatu yang lebih efisien dibandingkan sebelumnya. Dorong pertama ini dapat disebut sebagai nAch yaitu kebutuhan akan pencapaian.
Kebutuhan kekuatan (nPow) merupakan keinginan untuk memiliki pengaruh, menjadi yang berpengaruh, dan mengendalikan individu lain. Dalam bahasa sederhana, ini adalah kebutuhan atas kekuasaan dan otonomi. Individu dengan nPow tinggi, lebih suka bertanggung jawab, berjuang untuk mempengaruhi individu lain, senang ditempatkan dalam situasi kompetitif, dan berorientasi pada status, dan lebih cenderung lebih khawatir dengan wibawa dan pengaruh yang didapatkan ketimbang kinerja yang efektif.

6.  McGregor's Theory X and Theory Y

Teori X dan Teori Y adalah teori motivasi manusia diciptakan dan dikembangkan oleh Douglas McGregor di Sloan School of Management MIT pada tahun 1960 yang telah digunakan dalam manajemen sumber daya manusia, perilaku organisasi, komunikasi organisasi dan pengembangan organisasi. Teori ini diungkapkan oleh Douglas McGregor yang mengemukakan strategi kepemimpinan efektif dengan menggunakan konsep manajemen partisipasi. Konsep terkenal dengan menggunakan asumsi-asumsi sifat dasar manusia. Pemimpin yang menyukai teori X cenderung menyukai gaya kepemimpinan otoriter dan sebaliknya, seorang pemimpin yang menyukai teori Y lebih menyukai gaya kepemimpinan demokratik. Untuk kriteria karyawan yang memiliki tipe teori X adalah karyawan dengan sifat yang tidak akan bekerja tanpa perintah, sebaliknya karyawan yang memiliki tipe teori Y akan bekerja dengan sendirinya tanpa perintah atau pengawasan dari atasannya. Tipe Y ini adalah tipe yang sudah menyadari tugas dan tanggung jawab pekerjaannya.

7. Thamhain and Wilemon's Ways to Have Influence on Projects

1. Authority: Hak hierarkis yang sah untuk mengeluarkan pesanan
2. Assignment: kemampuan manajer proyek untuk memengaruhi penugasan kerja pekerja di kemudian hari
3. Budget: kemampuan manajer proyek untuk mengotorisasi penggunaan dana diskresioner.
4. Promotion: kemampuan untuk meningkatkan posisi pekerja
5. Money: kemampuan untuk meningkatkan upah dan tunjangan pekerja
6. Penalty: kemampuan manajer proyek untuk menyebabkan hukuman
7. Work challenge : kemampuan untuk menetapkan pekerjaan yang memanfaatkan kesenangan pekerja dalam melakukan tugas partokular
8. Expertise: pengetahuan khusus yang dirasakan manajer proyek yang dianggap penting oleh orang lain
9. Friendship: kemampuan untuk membangun hubungan pribadi yang ramah antara manajer proyek dan orang lain

8. Cara mempengaruhi yang dapat membantu dan memperburuk proyek

Proyek lebih mungkin untuk berhasil ketika manajer proyek mempengaruhi orang menggunakan : Keahlian dan tantangan pekerjaan.
  Proyek lebih mungkin untuk gagal ketika manajer proyek terlalu bergantung pada : Kewenangan,Uang, dan Hukuman.

9. Improving Effectiveness - Covey's 7 Habits

Tujuh Kebiasaan Manusia yang Sangat Efektif, untuk pertama kali terbit pada tahun 1989, adalah sebuah buku pengembangan diri yang ditulis oleh Stephen R. Covey. Buku ini sudah terjual lebih dari 15 juta kopi dalam 38 bahasa sejak publikasi pertamanya, yang ditandai dengan dirilisnya edisi ulang tahun ke-15 tahun 2004. Covey menyajikan pendekatan untuk menjadi efektif dalam mencapai tujuan dengan menyelaraskan diri pada apa yang dia sebut sebagai prinsip etika karakter yang menurutnya universal dan abadi.
Setiap bab dalam bukunya didedikasikan kepada satu kebiasaan,[2] yang diwakili oleh imperatif berikut ini:
Kemenangan pribadi atau kemandirian
Tiga kebiasaan yang pertama mengarahkan pembaca dari ketergantungan menuju kemandirian (kemenangan pribadi):
Kebiasaan 1: Jadilah Proaktif
Ringkasan: Mengambil inisiatif dalam kehidupan dengan menyadari bahwa keputusan Anda (dan bagaimana mereka terkait dengan prinsip-prinsip kehidupan) adalah faktor determinasi primer untuk efektivitas dalam kehidupan Anda. Mengambil tanggung jawab terhadap pilihan yang Anda buat dan konsekuensi berikutnya yang mengikuti. Covey mengartikan tanggung jawab (resposibility) sebagai response - ability atau kemampuan untuk melakukan respon atas stimulus yang dihadapi.
Kebiasaan 2: Mulailah dari Akhir dalam Pikiran
Ringkasan: Temukan diri sendiri dan klarifikasi nilai-nilai karakter dan tujuan hidup Anda yang sangat penting. Gambarkan/bayangkan karakteristik ideal untuk setiap peran yang berbeda dan hubungan dalam hidup Anda.
Kebiasaan 3: Dahulukan yang Utama
Ringkasan: Rencanakan, prioritaskan, eksekusi tugas-tugas mingguan Anda berdasarkan skala kepentingannya lebih dahulu dibandingkan skala urgensinya. Evaluasi apakah usaha yang sudah anda lakukan sudah sesuai dengan nilai karakter yang Anda inginkan, mendorong Anda semakin dekat pada sasaran, dan memperkaya peranan dan hubungan yang diuraikan dalam kebiasaan 2.
Kemenangan publik atau Interdependensi
Tiga kebiasaan berikutnya adalah apa yang harus dilakukan untuk menuju kemenangan publik atau interdependensi (misalnya bekerja dengan orang lain):
Kebiasaan 4: Berpikir Menang-Menang
Ringkasan: Benar-benar berusaha untuk mencapai solusi atau perjanjian saling menguntungkan dalam hubungan Anda. Nilai dan hormati orang lain dengan memahami bahwa "kemenangan" untuk semua orang adalah suatu resolusi jangka panjang yang lebih baik daripada jika hanya satu orang saja yang telah mendapatkan keinginannya.
Kebiasaan 5: Berusahalah untuk mengerti orang lain dahulu, baru kemudian dimengerti
Ringkasan: Pakailah cara mendengarkan dengan empati agar dapat benar-benar dipengaruhi orang lain, yang akan mendorong mereka untuk balas mendengarkan Anda dan berpikiran terbuka untuk dapat Anda pengaruhi. Ini menciptakan suasana kepedulian, menghormati, dan pemecahan masalah secara positif.
Kebiasaan 6: Sinergi
Ringkasan: Menggabungkan kekuatan dari beberapa orang melalui kerjasama tim yang positif, sehingga untuk mencapai tujuan tidak ada satu orangpun yang bisa melakukannya sendiri. Mendapatkan performa terbaik dari sekelompok orang dengan mendorong kontribusi yang berarti, dan pemodelan kepemimpinan inspirasional dan mendukung.
Pembaharuan diri
Kebiasaan terakhir berkaitan dengan peremajaan-diri:
Kebiasaan 7: Asahlah gergaji
Ringkasan: Seimbangkan dan perpaharui sumber daya, energi, dan kesehatan Anda untuk menciptakan gaya hidup yang berkelanjutan, jangka panjang, dan efektif.

10.  Memperbaiki hubungan antara Users dan Developers

1. Berbicara tidak menjual. Dengarkan sebelum Anda melempar.
Sebelum tim Anda dapat sepenuhnya memahami cara menangani keberatan penjualan, mungkin bermanfaat bagi mereka untuk menjawab hanya satu pertanyaan yang jelas untuk diri mereka sendiri: Apa yang dimaksud dengan keberatan penjualan?
Di balik setiap "tidak" yang diberikan pelanggan, setiap keberatan penjualan menawarkan petunjuk tentang hambatan apa yang ada antara situasi saat ini dan kondisi yang harus dipenuhi sebelum mereka membeli. Dengan mengajukan keberatan, pelanggan juga menunjukkan bahwa mereka masih terlibat.
Ini adalah saat seorang tenaga penjualan harus mendengarkan kebutuhan atau masalah yang dibagikan oleh pelanggan mereka. Sayangnya, banyak tenaga penjualan yang percaya bahwa membicarakan produk itu adalah penjualan.
Menurut guru penjualan legendaris Bob Franco, ini tidak bisa lebih jauh dari kebenaran. “Ketika saya akan naik dengan beberapa tenaga penjualan saya melakukan panggilan penjualan, hal pertama yang akan mereka lakukan, setelah perkenalan, adalah mulai 'muntah' fitur dan manfaat dari produk yang kami jual. Seringkali, produk bukan yang ingin didiskusikan pelanggan. ” Jika tenaga penjualan Anda ingin memahami pelanggan mereka, mereka harus lebih memperhatikan.
Ini berarti lebih sering diam daripada mendengarkan secara aktif. Mintalah mereka mengajukan pertanyaan dengan harapan mengetahui apa yang diinginkan pelanggan mereka. Diterapkan dengan benar, mendengarkan aktif dapat memungkinkan tim Anda untuk menutup penjualan tanpa harus melalui promosi penjualan standar mereka.

2. Selalu responsif. Jangan mencari alasan.
Sepanjang karier penjualan bertingkat yang telah membentang hampir 40 tahun, Franco mencatat bahwa kesuksesannya yang berkelanjutan datang dengan mengikuti pepatah sederhana: Lakukan apa yang Anda katakan akan Anda lakukan.
Untuk menangani keberatan penjualan, ini berarti menanggapi pelanggan secara tepat waktu “Saya selalu kagum bahwa orang tidak membalas panggilan telepon tepat waktu,” katanya. Dalam bukunya, Penjualan: Pekerjaan Paling Sulit di Dunia , Franco ingat mencoba menghubungi seorang tenaga penjual yang telah ia beli jutaan dari sebelumnya. Kadang-kadang, hari-hari akan berlalu dan Franco harus menjangkau lagi hanya untuk membuat wiraniaga menelepon kembali. "Bukannya aku menelepon untuk membicarakan cuaca ... aku butuh sesuatu."
Alasan yang diterima Franco selama bertahun-tahun mungkin terdengar asing bagi mereka yang pernah berurusan dengan tenaga penjualan yang tidak berpengalaman atau tidak dimurnikan di masa lalu. Alasan-alasan ini termasuk:
"Aku sudah ada rapat sepanjang minggu."
"Maaf, aku benar-benar sibuk."
"Kamu tahu, aku punya banyak pelanggan."
Alasan tidak mengurangi situasi. Saat menjawab pertanyaan atau menangani keberatan dalam penjualan, selalu beri tahu wiraniaga Anda untuk kembali ke pelanggan mereka dalam waktu 24 jam.
Jika tidak ada cukup waktu untuk menangani keberatan penjualan dalam panggilan, ada cara lain yang efektif untuk berkomunikasi dengan pelanggan. Tenaga penjualan dapat meninggalkan pesan, teks, atau mengirim email. Ketika datang untuk mempertahankan penjualan, yang penting adalah melakukan kontak.

3. Buat percakapan penjualan tetap nyata. Gunakan skrip.
Ini mungkin tampak berlawanan dengan intuisi, tetapi skrip penjualan yang dibuat dengan baik dapat membantu tenaga penjualan Anda melakukan percakapan yang lebih alami, bermakna, dan efektif dengan calon klien.
Sebuah skrip juga memberikan garis besar kepada tenaga penjualan baru untuk melakukan panggilan penjualan, serta sumber yang bagus untuk mempelajari cara menangani keberatan penjualan yang unik (atau tak terhindarkan) untuk produk atau layanan yang ditawarkan oleh organisasi Anda. Sebagian besar dasar-dasar skrip penjualan meliputi:
pengantar
Alasan untuk panggilan itu
Bantahan atas keberatan
Teknik penutupan
Baik Anda mengelola lima tenaga penjualan atau 100 departemen, Anda harus menemukan cara untuk menghasilkan dan mengatur berbagai skrip yang diperlukan untuk berbagi teknik penjualan Anda untuk mengatasi keberatan. Setelah Anda meninjau wawasan kami tentang cara membuat skrip penjualan yang menang, bereksperimenlah dengan templat skrip penjualan Lucidchart.
Tidak hanya menawarkan cara cepat dan intuitif untuk membuat skrip penjualan, tetapi juga memungkinkan Anda untuk berbagi skrip tersebut dengan seluruh tim Anda dari lokasi online yang mudah diakses. Dalam skrip penjualan Anda, Anda juga dapat menautkan ke agunan penjualan yang akan membantu tenaga penjualan melawan keberatan.
Ingat, tenaga penjualan Anda tidak harus mengikuti skrip penjualan Anda ke surat yang tepat. Pertanyaan atau tanggapan prospek pada akhirnya akan memandu percakapan. Skrip penjualan hanya dimaksudkan untuk menjaga pengiriman pesan lebih konsisten di seluruh organisasi Anda.

4. Penjualan adalah permainan angka. Jangan takut ditolak.
Setiap kali seseorang ditugaskan menjual sesuatu, pasti ada sejuta alasan mengapa pelanggan tidak membelinya. Saat mengajari tim Anda cara menangani keberatan penjualan, tekankan pentingnya berani menghadapi setiap penolakan potensial. Penjualan selalu menjadi permainan angka. Penolakan hanya datang dengan wilayah itu.
Seorang tenaga penjualan tidak dapat efektif sampai mereka menerima penolakan sebagai bagian dari proses. Untuk membantu tim penjualan Anda bergerak melampaui rasa takut mendengar "tidak", perkenalkan mereka dengan rejimen latihan, yang bisa melibatkan permainan peran individu atau sebagai bagian dari pertemuan kelompok mingguan.
Metode yang efektif untuk membangun persahabatan dengan tim Anda saat Anda mendemonstrasikan cara menangani keberatan dalam penjualan adalah dengan melibatkan diri Anda dalam sesi latihan. Bergantung pada pengalaman masa lalu Anda untuk mengatasi keberatan curveball yang dirancang oleh tenaga penjualan Anda. Buat titik melompat ke sesi latihan atau meminta tim Anda mendengarkan panggilan penjualan.
Terlibat dan menunjukkan langsung bagaimana menangani keberatan penjualan membantu Anda menjalin ikatan dengan tim Anda. Plus, tenaga penjualan melihat para pemimpin mereka untuk menjadi contoh kesuksesan bagi mereka.
Sebuah laporan yang diterbitkan oleh Frontiers in Psychology menunjukkan bahwa ketika karyawan memandang pemimpin mereka sebagai memberdayakan dan mampu, pada gilirannya, mereka mulai bekerja lebih proaktif. Pola pikir ini juga dapat bermanifestasi dalam perilaku lain yang diinginkan — seperti mencari umpan balik tentang kinerja, menunjukkan komitmen organisasi yang lebih besar, dan bertanggung jawab atas peningkatannya.
Orang yang berkinerja tinggi juga harus dimasukkan dalam latihan dan upaya pembinaan Anda. Setelah mengendalikan pengalaman dan masa kerja, studi Peningkatan Kuartalan Kinerja mengungkapkan bahwa tenaga penjualan yang dilatih menunjukkan peningkatan kinerja rata-rata antara 2,9% dan 6,2%. Dalam lingkungan yang kompetitif, keuntungan apa pun dapat membuat dunia berbeda.

5. Tidak ada yang menang sendirian. Temukan kesuksesan yang lebih besar sebagai sebuah tim.
Pada akhirnya, tim penjualan terbaik hanyalah itu — tim. Tidak peduli seberapa berbakat individu Anda yang berkinerja tinggi, tidak ada yang berhasil sepenuhnya pada mereka sendiri. Dari himbauan dingin pertama hingga menangani keberatan penjualan hingga akhirnya menutup transaksi, kebanyakan dari kita telah menerima semua jenis dukungan selama perjalanan kita — bantuan yang sering kita terima begitu saja.
Pada tingkat tertentu, setiap tenaga penjualan menerima dukungan administratif atau TI, bimbingan dari rekan-rekan mereka, dan manajemen tingkat atas. Mari kita juga tidak mengabaikan dukungan yang kita dapatkan dari jaringan pribadi keluarga dan teman-teman kita. Tidak ada yang pulau. Tenaga penjualan tidak boleh mencoba berfungsi sebagai satu.
Ketika anggota tim Anda berhasil, ingatkan mereka untuk mengakui kontribusi orang lain. Ketika mereka mengembangkan kepercayaan diri dan pengalaman, dorong mereka untuk berbagi dalam kesuksesan mereka. Menunjukkan kepada orang lain bagaimana menangani keberatan penjualan bertindak untuk memperkuat praktik terbaik organisasi dan membangun fondasi yang kuat untuk kerja tim yang lebih besar dan saling menghormati.

11. Organizational Planning, work definiton and assignment process

Organization Planing
Perencanaan organisasi dimulai ketika tim manajemen senior mengidentifikasi tujuan jangka pendek dan jangka panjang perusahaan. Begitu tujuan-tujuan tersebut telah ditetapkan dan disempurnakan sehingga jelas dan dapat dicapai, penting untuk merumuskan strategi dan rencana spesifik untuk mencapai tujuan tersebut. Perencanaan organisasi memastikan bahwa ada visi untuk bisnis sehingga karyawan mengetahui dan memahami bagaimana pekerjaan mereka sehari-hari berkontribusi pada perusahaan secara keseluruhan.
Tujuan yang ditetapkan perusahaan harus cukup realistis untuk diimplementasikan dalam sumber daya organisasi. Adalah baik untuk meraih bintang-bintang, tetapi pada saat yang sama, tujuan-tujuan tersebut harus dapat dicapai juga. Tidak bisa mencapai target yang jauh dari jangkauan bisa membuat demoralisasi bagi perusahaan. Tujuan yang baik juga harus dapat diukur secara kuantitatif. Dengan cara ini, perusahaan dapat melacak kemajuannya sepanjang tahun fiskal, memeriksa untuk melihat seberapa jauh mereka telah datang dan seberapa jauh mereka harus pergi. Juga penting untuk menjabarkan kerangka waktu untuk mencapai tujuan, seperti dalam tahun fiskal atau seperempat. Dengan cara ini perusahaan dapat menetapkan tenggat waktu proyek untuk menjaga semua orang di jalurnya.
Selain mendefinisikan tujuan dan mengembangkan rencana untuk mencapainya, perencanaan organisasi mencakup penempatan staf dan sumber daya. Orang yang tepat harus ada di tempat untuk melakukan peran mereka, dan sumber daya yang diperlukan, termasuk keuangan, harus tersedia untuk organisasi sehingga mereka dapat berhasil mengimplementasikan rencana di tempat.
Karena setiap organisasi adalah unik, tidak ada satu struktur atau metode kepegawaian yang akan bekerja untuk setiap perusahaan. Namun, faktor-faktor tertentu harus selalu dipertimbangkan dalam perencanaan struktur organisasi yang efektif. Perusahaan perlu meneliti dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan berbagai opsi struktur organisasi, seperti struktur fungsional, divisi atau matriks, dan mempertimbangkan mana yang akan mengaturnya untuk mencapai tujuan organisasi mereka yang terbaik. Perusahaan juga perlu memprediksi pola pertumbuhan mereka, dan bagaimana mereka cocok dengan rencana keseluruhan mereka. Selain itu, organisasi perlu melihat struktur mana yang akan menghasilkan efisiensi operasional dan kepuasan pekerja yang paling signifikan.
Perencanaan organisasi dapat diterapkan pada berbagai ukuran perusahaan, apakah itu bisnis wirausaha kecil atau konglomerat multi-nasional. Dalam situasi apa pun, sangat penting bagi tim manajemen untuk menentukan tujuan perusahaan dan menyusun rencana untuk mencapainya, selain sumber daya yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tersebut.

Work Definition
Kerja merupakan sesuatu yang dikeluarkan oleh seseorang sebagai profesi, sengaja dilakukan untuk mendapatkan penghasilan. Kerja dapat juga di artikan sebagai pengeluaran energi untuk kegiatan yang dibutuhkan oleh seseorang untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Dr. Franz Von Magnis di dalam Anogara (2009 : 11), pekerjaan adalah “kegiatan yang direncanakan”. Sedangkan Hegel di dalam Anogara (2009 : 12) menambahkan bahwa “inti pekerjaan adalah kesadaran manusia”.
      Dari pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa pekerjaan memungkinkan orang untuk dapat menyatakan diri secara objektif kedunia ini, sehingga ia dan orang lain dapat memandang dan memahami kebenaran dirinya. Menurut Camus di dalam http://dhimaskasep.files.wordpress.com, “tanpa bekerja hidup akan terasa tidak enak, pekerjaan yang tidak berarti membuat hidup tidak bergairah dan kerja merupakan sesuatu yang diinginkan oleh manusia”. Henderson di dalam http://dhimaskasep.files.wordpress.com menambahkan bahwa, “manusia perlu bekerja dan ingin bekerja serta pekerjaan yang berarti memberikan dampak fisik dan emosi”.
      Ada beberapa jenis pekerja yaitu:
Workaholic yaitu orang yang kecanduan kerja, sangat terikat pada pekerjaan dan tidak bisa berhenti bekerja
Workshy yaitu orang yang malas bekerja, tidak mau melakukan pekerjaan, dan pekerjaan sesuatu yang menjijikan.
Work Tolerant yaitu orang yang bekerja sesedikit mungkin untuk mendapatkan hasil yang maksimum dan memandang pekerjaan sebagai sesuatu yang tidak disenangi tetapi harus dilakukan.
      Menurut Benneth di dalam http://dhimaskasep.files.wordpress.com, orientasi manusia dalam bekerja adalah sebagai berikut:
Orientasi Ekonomi (Instrumental) yaitu pekerja memandang pekerjaan dari sudut uang yang didapat.
Orientasi Sosial (Relasional) yaitu pekerajaan sebagai suatu lingkungan sosial yang didominasi oleh hubungan interpersonal/ loyalitas personal
Orientasi Psikologis (Personal) yaitu pekerja mengembangkan diri dan memenuhi kebutuhannya dari pekerjaan yang dilakukan.
      Selanjutnya, Dr. May Smith di dalam Anogara (2009 : 12) menyatakan bahwa “tujuan kerja adalah untuk hidup”. Dengan demikian, mereka yang menukarkan kegiatan fisik atau kegiatan otak dengan sarana kebutuhan hidup, berarti bekerja.

Assignment Process
Pengertian Metode Penugasan atau metode pemberian tugas adalah cara dalam proses belajar mengajar dengan jalan   memberi tugas kepada siswa. Tugas-tugas itu dapat berupa mengikhtisarkan karangan, (dari surat kabar, majalah atau  buku bacaan) membuat kliping, mengumpulkan gambar, perangko, dan dapat pula menyusun karangan.
Metode pemberian tugas, dianjurkan antara lain untuk mendukung metode ceramah, inkuiri, VCT. Penggunaan metode ini memerlukan pemberian tugas dengan baik, baik ruang lingkup maupun bahannya. Pelaksanaannya dapat diberikan secara individual maupun kelompok.
Dalam proses pembelajaran, siswa hendaknya didorong untuk melakukan kegiatan yang dapat menumbuhkan proses kegiatan kreatif. Oleh karena itu metode pemberian tugas   dapat   dipergunakan untuk mendukung metode pembelajaran yang lain.

 Penggunaan metode pemberian tugas bertujuan:
1. Menumbuhkan proses pembelajaran yang eksploratif
2. Mendorong perilaku kreatif
3. Membiasakan berpikir komprehensif
4. Memupuk kemandirian dalam proses pembelajaran

 Metode pemberian tugas yang digunakan secara tepat dan terencana dapat bermanfaat untuk:
1. Menumbuhkan kebiasaan belajar secara mandiri dalam lingkungan bersama (kolektif) maupun sendiri
2. Melatih cara mencari informasi secara langsung dari sumber belajar yang terdapat di lingkungan sekolah, rumah dan masyarakat
3. Menumbuhkan suasana pembelajaran yang menggairahkan (rekreatif)

12. Staff Acquisition, Resource Loading and Leveling, and Team Development
Staff Acquisition

Talent Acquisition merupakan sebuah pendekatan yang dilakukan untuk menarik, mengenai sampai mengorientasi individu berbakat untuk memenuhi kebutuhan SDM yang berhubungan dengan perusahaan secara efektif dan efisien. Sementara untuk fokusnya, Talent Acquisition akan berfokus pada pengembangan seorang talent yang tepat. Sehingga bisa disimpulkan kalau Talent Acquisition masuk ke dalam proses rekrutment. Beberapa perusahaan yang sedang melakukan branding biasanya membutuhkan seorang Talent Acquisition yang mampu menjadi wakil perusahaan dalam menciptakan brand. Tidak hanya dalam keahlian saja, namun secara keseluruhan hingga penampilannya juga harus bisa mewakili perusahaan. Itulah mengapa seorang Talent Acquisition akan lebih difokuskan pada pengembangan.

Resource Loading
Pemuatan sumber daya adalah metrik proyek penting. Lakukan kesalahan dan Anda dapat secara tidak sengaja berkomitmen pada tanggal peluncuran proyek yang benar-benar tidak realistis. Membebani orang-orang dengan pekerjaan dapat dengan cepat menggandakan atau bahkan melipatgandakan waktu proyek Anda. Berita baiknya adalah bahwa dengan alat yang tepat relatif mudah untuk memahami beban sumber daya proyek di dalam dan di seluruh proyek. Menetapkan beban realistis pada waktu orang membuat lingkungan kerja yang jauh lebih produktif, efisien dan positif.

Resource Leveling
Leveling sumber daya di dalam dan di seluruh proyek secara tradisional didefinisikan sebagai "Proses menggunakan sumber daya perusahaan dengan cara yang seefisien mungkin." Namun, efisiensi tinggi sama dengan pemanfaatan tinggi, yang umumnya menghasilkan throughput rendah, dan throughput adalah tempat untung adalah. Agar bermanfaat, rencana proyek pertama-tama harus didasarkan pada perkiraan realistis untuk pekerjaan (upaya) yang harus dilakukan dan durasi. Tim yang paling efektif merencanakan bersama dalam jumlah detail yang tepat untuk memastikan mereka telah memperhitungkan semua pekerjaan yang dapat diperkirakan yang perlu dilakukan, pekerjaan yang tidak direncanakan yang secara teratur terwujud dalam dunia pengembangan produk yang terus berubah, dan sumber daya apa yang dibutuhkan untuk melakukan semua pekerjaan ini. Visibilitas masalah sebelum terjadi sangat penting - tentu saja terkait dengan beban kerja orang.

Team Development
Team building adalah proses dimana membantu sebuah team dalam membentuk kesinergian dalam mencapai goals dan tujuan yang dibuat oleh team tersebut. Banyak yang salah tanggap tentang team buiding ini sendiri. Mengerti arti team building dimana sebuah team tahu proses yang harus dilalui dalam mencapai kesepakatan dalam membuat keputusan. Dimana juga disini memerlukan interact antar sesama team member. Dengan adanya interaksi dalam team, mereka dapat mengenal satu sama lain dan membangun suatu hubungan. Ini berguna dalam mengambil keputusan. Team building yang baik adalah dimana leader dapat membentuk teamnya dalam sebuah team yang bersama-sama dapat mencapai goals yang sudah ditentukan. Komitmen juga diperlukan dalam sebuah team. Komitmen membuat team members memiliki rasa kepemilikan akan team tersebut dimana tidak ada “aku” dalam team. Team members juga dengan sendirinya akan sadar mereka juga harus berjalan menuju goals yang mereka tentukan. Dalam team building ini juga, kepercayaan dalam team members terbangun dan dapat memotivasi satu sama lain. Leaders harus mengetahui bagaimana cara menyampaikan team building ini sendiri. Membangun teamwork atmosphere diperlukan dalam team building. Seperti kita tau, tiap perusahaan memang terjadi suatu persaingan yang ketat. Kebanyakan sebuah perusahaan melihat performa karyawannya secara individu jadi memungkinkan mereka berpikir untuk apa untuk mengikuti team building. Sehingga inilah yang membuat leaders sulit dalam mengembangkan team mereka. Jadi bangunlah atmosfer kerjasama yang baik dalam perusahaan.

13.  Meyers-Briggs Type Indicator (MBTI)

Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) adalah psikotes yang dirancang untuk mengukur preferensi psikologis seseorang dalam melihat dunia dan membuat keputusan. MBTI dikembangkan oleh Isabel Briggs Myers pada sejak 1940. Psikotes ini dirancang untuk mengukur kecerdasan individu, bakat, dan tipe kepribadian seseorang. MBTI merupakan instrumen yang paling banyak digunakan. Telah diperbarui dan divalidasi secara ketat selama lebih dari tujuh puluh tahun. MBTI didasari pada jenis dan preferensi kepribadian dari Carl Gustav Jung, yang menulis Psychological Types pada tahun 1921. Tujuan dari MBTI adalah membuat teori tipe psikologis dijelaskan oleh Carl Jung dapat dimengerti dan berguna dalam kehidupan manusia. Sampai saat ini tes MBTI adalah tes kepribadian yang paling banyak dipakai di dunia selain tes enneagram. Tes ini juga dipakai untuk mengetahui karakter kepribadian karyawan perusahaan agar dapat ditempatkan pada bidang-bidang yang membuat potensi karyawan tersebut optimal.